JAKARTA. Setelah sempat tertunda, akhirnya PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) merealisasikan konstruksi atas proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Banjar Sari akhir tahun 2010 mendatang. "PLN sudah setuju dan kita akan mulai di akhir tahun 2010, dana yang diperlukan senilai US$ 320 juta." ujar Direktur Utama PTBA Sukrisno di Jakarta, Rabu (29/9). Mayoritas sumber pendanaan, tepatnya sekitar 70% akan diperoleh dari pinjaman perbankan. Sukrisno bilang, saat ini perseroan sudah menjalin komitmen pinjaman dengan Bank Mandiri dengan total pinjaman Rp 2 triliun. "Sisanya dipenuhi dari internal," imbuh Sukrisno. Sayangnya Sukrisno belum bisa membuka berapa harga jual listrik alias power purchase agreement (PPA) yang mereka buat. Pasalnya, saat ini masih dalam tahap finalisasi penentuan harga jual. Yang jelas proyek ini ditargetkan kelar di tahun 2013 mendatang dan menjadi independent power producer (IPP) atau penyedia listrik swasta. Seperti diketahui, proyek PLTU Banjarsari tersebut merupakan proyek Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dibangun guna memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumatera (Sumatra’s Connection). Dengan kapasitas 2x100 megawatt. Selain itu, PTBA pun tengah merampungkan proyek PLTU yang akan digunakan guna memenuhi kebutuhan operasionalnya. Adapun proyek tersebut adalah PLTU Tanjung Enim yang berkapasitas 2x10 megawatt. PLTU itu rencananya mulai akan beroperasi April 2011 mendatang. Lalu juga PLTU Tarakan berkapasitas 2x8 megawatt. Sukrisno bilang konstruksinya mulai akan dilakukan akhir tahun ini. Kedua PLTU itu diharapkan bisa meningkatkan efisiensi perseroan khususnya untuk kebutuhan listrik hingga 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTBA akhirnya kembangkan PLTU Banjar Sari
JAKARTA. Setelah sempat tertunda, akhirnya PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) merealisasikan konstruksi atas proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Banjar Sari akhir tahun 2010 mendatang. "PLN sudah setuju dan kita akan mulai di akhir tahun 2010, dana yang diperlukan senilai US$ 320 juta." ujar Direktur Utama PTBA Sukrisno di Jakarta, Rabu (29/9). Mayoritas sumber pendanaan, tepatnya sekitar 70% akan diperoleh dari pinjaman perbankan. Sukrisno bilang, saat ini perseroan sudah menjalin komitmen pinjaman dengan Bank Mandiri dengan total pinjaman Rp 2 triliun. "Sisanya dipenuhi dari internal," imbuh Sukrisno. Sayangnya Sukrisno belum bisa membuka berapa harga jual listrik alias power purchase agreement (PPA) yang mereka buat. Pasalnya, saat ini masih dalam tahap finalisasi penentuan harga jual. Yang jelas proyek ini ditargetkan kelar di tahun 2013 mendatang dan menjadi independent power producer (IPP) atau penyedia listrik swasta. Seperti diketahui, proyek PLTU Banjarsari tersebut merupakan proyek Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dibangun guna memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumatera (Sumatra’s Connection). Dengan kapasitas 2x100 megawatt. Selain itu, PTBA pun tengah merampungkan proyek PLTU yang akan digunakan guna memenuhi kebutuhan operasionalnya. Adapun proyek tersebut adalah PLTU Tanjung Enim yang berkapasitas 2x10 megawatt. PLTU itu rencananya mulai akan beroperasi April 2011 mendatang. Lalu juga PLTU Tarakan berkapasitas 2x8 megawatt. Sukrisno bilang konstruksinya mulai akan dilakukan akhir tahun ini. Kedua PLTU itu diharapkan bisa meningkatkan efisiensi perseroan khususnya untuk kebutuhan listrik hingga 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News