JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal sekitar US$ 300 juta untuk tahun depan. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk menggarap sejumlah proyek, mulai dari pembangkit listrik hingga pelabuhan."Alokasi terbesar akan digunakan untuk PLTU 2x60 mega watt (MW) di Banko Tengah," ujar Milawarma, Direktur Utama, Rabu (27/11).Seperti diketahui, proyek pembangkit listrik tersebut bernilai US$ 1,5 miliar. Kebutuhan dana akan dipenuhi dari ekuitas dan pinjaman. Porsinya masing-masing sebesar 30% dan 70%.Adapun, pada proyek ini, PTBA menggandeng China Huadian Hongkong Co Ltd (CHDHK). Porsi saham PTBA di proyek ini sebesar 45%. Sehingga, kebutuhan ekuitas yang harus dipenuhi PTBA sebesar US$ 202,5 juta. Adapun, sisa kebutuhan pendanaan diperoleh dari project financing.Proyek-proyek lain milik PTBA adalah proyek kereta api Bukit Asam Transpasific Railways (BATR). Pada proyek ini, PTBA menggandeng Grup Rajawali. Total nilai proyek mencapai US$ 1,3 miliar. Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi 2017 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTBA alokasikan capex 2014 US$ 400 juta
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menganggarkan belanja modal sekitar US$ 300 juta untuk tahun depan. Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk menggarap sejumlah proyek, mulai dari pembangkit listrik hingga pelabuhan."Alokasi terbesar akan digunakan untuk PLTU 2x60 mega watt (MW) di Banko Tengah," ujar Milawarma, Direktur Utama, Rabu (27/11).Seperti diketahui, proyek pembangkit listrik tersebut bernilai US$ 1,5 miliar. Kebutuhan dana akan dipenuhi dari ekuitas dan pinjaman. Porsinya masing-masing sebesar 30% dan 70%.Adapun, pada proyek ini, PTBA menggandeng China Huadian Hongkong Co Ltd (CHDHK). Porsi saham PTBA di proyek ini sebesar 45%. Sehingga, kebutuhan ekuitas yang harus dipenuhi PTBA sebesar US$ 202,5 juta. Adapun, sisa kebutuhan pendanaan diperoleh dari project financing.Proyek-proyek lain milik PTBA adalah proyek kereta api Bukit Asam Transpasific Railways (BATR). Pada proyek ini, PTBA menggandeng Grup Rajawali. Total nilai proyek mencapai US$ 1,3 miliar. Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi 2017 mendatang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News