PTBA bidik tender PLTU 600 MW



JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggenjot proyek listrik untuk memaksimalkan cadangan batubara yang dimiliki. Selain menggarap proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dan PLTU Peranap, PTBA juga tengah mengikuti tender PLTU lainnya.

Sekretaris Perusahaan PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, ada beberapa proyek PLTU yang dibidik perseroan dengan total kapasitas 600 Mega Watt (MW). Nilai investasi proyek itu lebih dari US$ 720 juta.

"Kami sedang proses tender di beberapa lokasi yang terpisah. Karena masih proses dan mengambil porsi mayoritas, jadi belum bisa disebutkan detailnya. Jika menang, ini akan menambah jumlah proyek listrik perseroan," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12).


Sebagai informasi, saat ini, PTBA sudah mengelola proyek listrik berkapasitas sekitar 220 MW. Nah, tahun depan, PTBA akan memulai proyek PLTU Mulut tambang Sumsel 8 berkapasitas 2x620 MW. Kebutuhan dana investasi PLTU Sumsel 8 sekitar US$ 1,6 miliar. Sebesar US$ 1,2 miliar pendanaan sudah diamankan dari pinjaman The Export-Import Bank of China, yang didapatkan sejak Maret 2015.

Perseroan juga akan mulai menggarap PLTU Peranap berkapasitas 600 MW. Perseroan juga masih dalam proses tender untuk PLTU Sumsel 9 dan 10 dengan kapasitas total 1.800 MW. Sehingga secara total, PTBA berharap bisa mengelola proyek setrum hingga 5.000 MW pada tahun 2023 mendatang.

Seluruh proyek listrik itu diperkirakan membutuhkan ekuitas sebesar US$ 2,5 miliar. Karena itulah, PTBA sudah mulai mengumpulkan pendanaan termasuk dari pinjaman perbankan. Yang terbaru, PTBA meneken kesepakatan dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk pembukaan fasilitas pinjaman sebesar Rp 2,5 triliun. Fasilitas kredit ini dibagi menjadi dua yakni Rp 800 miliar dan US$ 135 juta.

Sebelumnya, pada akhir November lalu, PTBA juga meneken fasilitas pendanaan sebesar Rp 4,3 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Sehingga secara keseluruhan, perseroan sudah mengamankan fasilitas pendanaan dari perbankan sebesar Rp 6,8 triliun.

Pinjaman ini akan digunakan PTBA untuk ekspansi perseroan tahun depan, termasuk untuk operasional penambangan batubara ataupun pembangunan PLTU. Tahun 2017 mendatang, emiten pelat merah ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 5,8 triliun, termasuk dana akuisisi tambang batubara di Kalimantan sebesar US$ 100 juta.

Tahun depan, PTBA optimistis meraih produksi 28 juta ton batubara, naik dari proyeksi tahun ini yang sekitar 25,75 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini