PTBA cari pengganti proyek pembangkit Sumsel 8



JAKARTA. Perusahaan tambang pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus berusaha meningkatkan kinerja bisnis non-tambang, terutama bisnis pembangkit listrik. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah getol mengikuti tender pembangkit listrik.

Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan PTBA, pada Jumat (10/3) lalu bilang, saat ini PTBA tengah mengincar proyek pembangkit 2 x 300 megawatt (MW) di mulut tambang. Proyek ini menjadi alternatif yang akan mereka garap setelah proyek pembangunan Sumsel 8 tertunda.

Asal tahu saja, proyek pembangkit Sumsel 8 tertunda, karena PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum siap membangun proyek transmisi listrik 500 kilovolt (kv) di seluruh Sumatra sepanjang 1.400 km.


Sebagai gambaran, saat ini PLN baru berupaya mempercepat proyek yang semula ditargetkan kelar tahun 2019 menjadi akhir 2018. Untuk itulah, PTBA meminta PLN membangun proyek pembangkit lainnya. "PTBA minta 2 x 300 MW. Kami akan berupaya mencarikan kalau ada," kata Sofyan Basir, Direktur Utama PLN di Jakarta, Rabu (8/3).

Meski masih berharap ada penganti proyek Sumsel 8 yang tertunda, namun menurut Adib, PTBA tetap akan melanjutkan proyek PLTU Sumsel 8. "Pembangunannya diharapkan sebelum tahun 2020," jelas Adib.

Selain proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, PTBA tercatat mengerjakan PLTU Peranap dengan kapasitas 600 MW. PTBA juga tengah mengelola proyek listrik berkapasitas sekitar 220 MW. Selain itu, PTBA juga mengikuti tender PLTU Sumsel 9 dan 10 berkapasitas 1.800 MW. PTBA menargetkan pada 2023 mengelola pembangkit 5.000 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini