JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan General Electric (GE) untuk berbagai bidang bisnis PTBA, Selasa (24/9). Dalam MoU tersebut, PTBA dan GE menjajaki peluang kerjasama di empat bidang, yaitu transportasi batubara, peningkatan nilai ekonomis (benefisasi) batubara, listrik, gas metana alias Coal Bed Methane (CBM), dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sekretaris Perusahan PTBA Joko Pramono menyatakan, untuk di bidang transportasi, saat ini PTBA melalui konsorsium PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) sedang mempersiapkan pembangunan angkutan kereta api batubara. Jaringan transportasi berkapasitas 25 juta ton per tahun, itu menghubungkan tambang PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan pelabuhan di Provinsi Lampung. Nah, nantinya GE bisa saja menyediakan lokomotif diesel elektrik GE, termasuk untuk perawatan dan penyediaan suku cadang. "Melalui kerjasama dengan GE maka diharapkan sarana angkutan batubara yang dikembangkan ini akan lebih efektif dan efisien," ungkap Joko kepada KONTAN, Rabu (25/9).
PTBA dan GE teken kerjasama empat bisnis
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan General Electric (GE) untuk berbagai bidang bisnis PTBA, Selasa (24/9). Dalam MoU tersebut, PTBA dan GE menjajaki peluang kerjasama di empat bidang, yaitu transportasi batubara, peningkatan nilai ekonomis (benefisasi) batubara, listrik, gas metana alias Coal Bed Methane (CBM), dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Sekretaris Perusahan PTBA Joko Pramono menyatakan, untuk di bidang transportasi, saat ini PTBA melalui konsorsium PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) sedang mempersiapkan pembangunan angkutan kereta api batubara. Jaringan transportasi berkapasitas 25 juta ton per tahun, itu menghubungkan tambang PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan pelabuhan di Provinsi Lampung. Nah, nantinya GE bisa saja menyediakan lokomotif diesel elektrik GE, termasuk untuk perawatan dan penyediaan suku cadang. "Melalui kerjasama dengan GE maka diharapkan sarana angkutan batubara yang dikembangkan ini akan lebih efektif dan efisien," ungkap Joko kepada KONTAN, Rabu (25/9).