JAKARTA. Rencana PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masuk ke bisnis pembangkit tenaga listrik semakin kuat. Setelah memenangi tender pembangunan pembangkit listrik di PLTU Sumsel 8 yang berkapasitas 2x600 MW, perusahaan pelat merah ini juga sudah mendapatkan kepastian untuk membangun PLTU di Pranap Riau yang berkapasitas 2x300 MW.Di proyek senilai Rp 1,2 triliun ini, PTBA menggandeng Lanko Infratech Limited dan PT Pamapersada Nusantara. PTBA menguasai mayoritasi di PLTU Riau tersebut dengan 51% saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh kedua perusahaan lainnya.Menurut Direktur Utama PTBA Sukrisno yang mengakhiri masa jabatannya hari ini, konsorium tersebut saat ini sedang melakukan negosiasi harga batubara untuk PLTU Riau tersebut. "Sudah dapat, tinggal negosiasi batubara saja," katanya di Jakarta, Kamis (22/12).Sementara itu untuk PLTU 2x600 MW di Sumsel 8, rencananya akan selesai di 2015. "Diproyek tersebut kami bersama-sama dengan BUMN asal China. Di sana kami hanya punya 45% dan sisanya mereka," ungkap Direktur Utama PTBA yang baru saja terpilih, Milawarma.Untuk pendanaan PLTU tersebut akan berasal dari pihak perbankan China. "Pihak China yang mencari pinjaman dan itu tidak butuh jaminan," lanjut Milawarma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTBA dapat tender PLTU Pranap berkapasitas 2x300 MW
JAKARTA. Rencana PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masuk ke bisnis pembangkit tenaga listrik semakin kuat. Setelah memenangi tender pembangunan pembangkit listrik di PLTU Sumsel 8 yang berkapasitas 2x600 MW, perusahaan pelat merah ini juga sudah mendapatkan kepastian untuk membangun PLTU di Pranap Riau yang berkapasitas 2x300 MW.Di proyek senilai Rp 1,2 triliun ini, PTBA menggandeng Lanko Infratech Limited dan PT Pamapersada Nusantara. PTBA menguasai mayoritasi di PLTU Riau tersebut dengan 51% saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh kedua perusahaan lainnya.Menurut Direktur Utama PTBA Sukrisno yang mengakhiri masa jabatannya hari ini, konsorium tersebut saat ini sedang melakukan negosiasi harga batubara untuk PLTU Riau tersebut. "Sudah dapat, tinggal negosiasi batubara saja," katanya di Jakarta, Kamis (22/12).Sementara itu untuk PLTU 2x600 MW di Sumsel 8, rencananya akan selesai di 2015. "Diproyek tersebut kami bersama-sama dengan BUMN asal China. Di sana kami hanya punya 45% dan sisanya mereka," ungkap Direktur Utama PTBA yang baru saja terpilih, Milawarma.Untuk pendanaan PLTU tersebut akan berasal dari pihak perbankan China. "Pihak China yang mencari pinjaman dan itu tidak butuh jaminan," lanjut Milawarma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News