PTBA fokus bangun pembangkit listrik



JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk fokus menggarap bisnis proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Sumatera Selatan. Hal ini bisa dilihat dari peresmian beroperasinya PLTU Banjarsari berkapasitas 2 x 100 megawatt (MW) di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, Sabtu lalu (7/11). 

Tak hanya itu, PTBA juga memulai proyek baru atawa groundbreaking PLTU Mulut Tambang Banko Tengah 2 x 620 MW (Sumsel 8), di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan, PLTU Mulut Tambang Bangko Tengah alias Sumsel 8 ini, akan memanfaatkan batubara di lokasi tambang batubara milik PTBA di Muara Enim. PLTU ini menggunakan teknologi subcritical pada boiler-nya sehingga lebih ramah lingkungan.


Proyek ini dibangun tanpa jaminan pemerintah (government guarantee). "PLTU Mulut Tambang Bangko Tengah merupakan PLTU terbesar di Asia dengan investasi US$ 1,6 miliar," kata Joko kepada KONTAN, Minggu (8/11).

Untuk merealisasikan proyek ini PTBA sudah melakukan pembebasan lahan seluas 103 hektare (ha). Saat ini manajemen PTBA masih menunggu letter of intent (LoI) untuk engineering transmisi pembangkit Sumatera–Jawa.

Manajemen PTBA berharap setelah ada LoI, transmisi tersebut bisa selesai pada 2019. "Secara paralel kami akan menyelesaikan pembangunan PLTU Bangko Tengah di 2019," terang Joko.

Adapun PLTU Banjarsari berkapasitas 2 x 100 MW. PTBA membangun pembangkit listrik ini bekerja sama dengan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), memanfaatkan bahan bakar batubara dari tambang Muara Tiga Besar Selatan, milik PTBA.

PLTU ini pun merupakan bagian dari upaya diversifikasi pembangkit non bahan bakar minyak (BBM), sehingga mampu menurunkan biaya pokok penyediaan listrik.

Pada pertengahan 2016 mendatang, PTBA juga berencana merealisasikan kerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk membangun pembangkit listrik berkapasitas 1.200 MW di Sumatera. "Sedang finalisasi studi kelayakan," katanya.

Kerjasama PTBA dengan Inalum ini untuk memenuhi kebutuhan ekspansi pembangunan pabrik Inalum. Namun sayangnya Joko menyatakan dia belum bisa menyebut nilai investasinya, lantaran masih dalam proses studi.

Selain gencar membangun pembangkit, PTBA tak melupakan bisnis intinya. Pada periode Januari-September 2015, PTBA mencatat kenaikan produksi batubara 10% dari periode sama tahun lalu senilai 13,8 juta ton menjadi 15,3 juta ton.

"Ini lantaran angkutan kereta yang dimiliki PTBA juga meningkat dari 11 juta ton menjadi 12 juta ton. Target kami produksi 21,7 juta ton tercapai," ujar Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan