JAKARTA. PT Bukit Asam (persero) Tbk (PTBA) yakin penjualan bisa tumbuh 20% atau sekitar 16,6 juta ton di tahun 2012 dari penjualan 13,8 juta ton pada tahun 2011 lalu.Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono menyebut, sampai September 2012, penjualan perseroan sudah mencapai angka 11,36 juta ton atau sudah naik 15% dari penjualan kuartal ketiga tahun 2011.Pihaknya menyebut, di tengah harga batubara yang tidak mendukung, PTBA tengah mengoptimalkan pencapaian kinerja keuangan dengan mengambil langkah-langkah startegis. Di antaranya dengan merevisi pola pertambangan, memprioritaskan penjualan batubara kalori tinggi untuk pasar ekspor, dan pengalihan pemakaian daya listrik ke PLTU milik sendiri dari sebelumnya menggunakan daya listrik milik PLN (perusahaan Listrik negara).Dia menjelaskan, indeks harga batubara telah turun 30% selama setahun. Sementara, harga rata-rata tertimbang PTBA hanya turun sebesar 2%. "Kami masih bertahan, di tengah banyak perusahaan yang banyak mengalami kerugian," kata Joko.Meski demikian, pada kuartal ketiga lalu, laba bersih PTBA turun 5% menjadi hanya 2,32 triliun. Sedangkan pendapatan di periode yang sama sebesar Rp 8,72 triliun atau naik 12% dibanding kuartal ketiga 2011.Saat ini, Joko bilang, PTBA melalui sebuah konsorsium juga melakukan penambangan Coal Bed Methane (CBM) di wilayah operasi tambang Tanjung dengan jumlah cadangan CBM sebesar 0,8 TCF atau setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk sebuah PLTU 250 MW. "Proyek ini diharapkan sudah bisa menghasilkan gas pada tahun 2013," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTBA optimistis penjualan naik 20% tahun ini
JAKARTA. PT Bukit Asam (persero) Tbk (PTBA) yakin penjualan bisa tumbuh 20% atau sekitar 16,6 juta ton di tahun 2012 dari penjualan 13,8 juta ton pada tahun 2011 lalu.Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono menyebut, sampai September 2012, penjualan perseroan sudah mencapai angka 11,36 juta ton atau sudah naik 15% dari penjualan kuartal ketiga tahun 2011.Pihaknya menyebut, di tengah harga batubara yang tidak mendukung, PTBA tengah mengoptimalkan pencapaian kinerja keuangan dengan mengambil langkah-langkah startegis. Di antaranya dengan merevisi pola pertambangan, memprioritaskan penjualan batubara kalori tinggi untuk pasar ekspor, dan pengalihan pemakaian daya listrik ke PLTU milik sendiri dari sebelumnya menggunakan daya listrik milik PLN (perusahaan Listrik negara).Dia menjelaskan, indeks harga batubara telah turun 30% selama setahun. Sementara, harga rata-rata tertimbang PTBA hanya turun sebesar 2%. "Kami masih bertahan, di tengah banyak perusahaan yang banyak mengalami kerugian," kata Joko.Meski demikian, pada kuartal ketiga lalu, laba bersih PTBA turun 5% menjadi hanya 2,32 triliun. Sedangkan pendapatan di periode yang sama sebesar Rp 8,72 triliun atau naik 12% dibanding kuartal ketiga 2011.Saat ini, Joko bilang, PTBA melalui sebuah konsorsium juga melakukan penambangan Coal Bed Methane (CBM) di wilayah operasi tambang Tanjung dengan jumlah cadangan CBM sebesar 0,8 TCF atau setara dengan kebutuhan bahan bakar untuk sebuah PLTU 250 MW. "Proyek ini diharapkan sudah bisa menghasilkan gas pada tahun 2013," imbuhnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News