JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Grup Rajawali menyepakati valuasi proyek batubara PT Bukit Asam Banko. Nilainya meningkat dari valuasi awal. Milawarma, Direktur Utama PTBA, mengemukakan, PTBA dan Rajawali Asia Resources, anak usaha Grup Rajawali, telah menyepakati harga batubara di proyek tersebut senilai US$ 1,5 per ton. Semula valuasinya sebesar US$ 1,21 per ton. Adapun total cadangan batubara yang terkandung di tambang Banko mencapai 500 juta ton. Valuasi ini menentukan jumlah modal yang harus disetor masing-masing pemegang proyek. Dengan harga baru itu, valuasi Banko mencapai US$ 750 juta. Banko merupakan perusahaan patungan PTBA dan Rajawali Asia Resources. PTBA mengempit 65% saham dan sisanya Rajawali Asia Resources. Dengan demikian, Grup Rajawali harus menyetor sekitar US$ 262,5 juta modal di proyek ini. Adapun PTBA menyetor US$ 487,5 juta. Banko merupakan paket proyek rel kereta Bukit Asam Transpacific Railways.
PTBA & Rajawali mengerek nilai proyek Banko
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Grup Rajawali menyepakati valuasi proyek batubara PT Bukit Asam Banko. Nilainya meningkat dari valuasi awal. Milawarma, Direktur Utama PTBA, mengemukakan, PTBA dan Rajawali Asia Resources, anak usaha Grup Rajawali, telah menyepakati harga batubara di proyek tersebut senilai US$ 1,5 per ton. Semula valuasinya sebesar US$ 1,21 per ton. Adapun total cadangan batubara yang terkandung di tambang Banko mencapai 500 juta ton. Valuasi ini menentukan jumlah modal yang harus disetor masing-masing pemegang proyek. Dengan harga baru itu, valuasi Banko mencapai US$ 750 juta. Banko merupakan perusahaan patungan PTBA dan Rajawali Asia Resources. PTBA mengempit 65% saham dan sisanya Rajawali Asia Resources. Dengan demikian, Grup Rajawali harus menyetor sekitar US$ 262,5 juta modal di proyek ini. Adapun PTBA menyetor US$ 487,5 juta. Banko merupakan paket proyek rel kereta Bukit Asam Transpacific Railways.