JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan tingkat penjualan di 2012 akan mencapai 18,66 juta ton. Target tersebut naik 39% dibandingkan realisasi penjualan di 2011 yang mencapai 13,5 juta ton. Rencananya, dari jumlah tersebut, sekitar 12,19 juta ton akan dipasarkan untuk kawasan domestik. Sedangkan sisanya sekitar 6,46 juta ton ditujukan untuk ekspor. "Jadi secara komposisi tetap 65% penjualan domestik dan untuk ekspor 35%," kata Direktur Utama PTBA Milawarman saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/3).Sementara itu, produksi dan pembelian batubara ditargetkan sebesar 17,42 juta ton atau 26% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pembelian barubara di 2011 yang sebesar 13,8 juta ton. Perusahaan pelat merah ini sendiri semakin optimistis dengan adanya komitmen dari PT Kereta Api untuk angkutan batubara di 2012 sebesar 15,6 juta ton. Dengan kenaikan penjualan tersebut, pendapatan PTBA diprediksi menjadi Rp 14 triliun. "Target kami, pendapatan bisa mencapai Rp 13,5 triliun hingga Rp 14 triliun," ungkapnya. Hal itu juga disesuaikan dengan kenaikan harga rata-rata batubara yang diprediksi menanjak sekitar 3% hingga 10%.Tahun ini, perusahaan batubara akan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,4 triliun. Hal tersebut termasuk investasi rutin yang mencapai Rp 162 miliar dan sisanya untuk investasi pengembangan mencapai Rp 1,3 triliun. "Pendanaanya dari internal semua," pungkas Milawarma.
PTBA targetkan penjualan 2012 capai 18,66 juta ton
JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan tingkat penjualan di 2012 akan mencapai 18,66 juta ton. Target tersebut naik 39% dibandingkan realisasi penjualan di 2011 yang mencapai 13,5 juta ton. Rencananya, dari jumlah tersebut, sekitar 12,19 juta ton akan dipasarkan untuk kawasan domestik. Sedangkan sisanya sekitar 6,46 juta ton ditujukan untuk ekspor. "Jadi secara komposisi tetap 65% penjualan domestik dan untuk ekspor 35%," kata Direktur Utama PTBA Milawarman saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/3).Sementara itu, produksi dan pembelian batubara ditargetkan sebesar 17,42 juta ton atau 26% lebih tinggi dibandingkan produksi dan pembelian barubara di 2011 yang sebesar 13,8 juta ton. Perusahaan pelat merah ini sendiri semakin optimistis dengan adanya komitmen dari PT Kereta Api untuk angkutan batubara di 2012 sebesar 15,6 juta ton. Dengan kenaikan penjualan tersebut, pendapatan PTBA diprediksi menjadi Rp 14 triliun. "Target kami, pendapatan bisa mencapai Rp 13,5 triliun hingga Rp 14 triliun," ungkapnya. Hal itu juga disesuaikan dengan kenaikan harga rata-rata batubara yang diprediksi menanjak sekitar 3% hingga 10%.Tahun ini, perusahaan batubara akan menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,4 triliun. Hal tersebut termasuk investasi rutin yang mencapai Rp 162 miliar dan sisanya untuk investasi pengembangan mencapai Rp 1,3 triliun. "Pendanaanya dari internal semua," pungkas Milawarma.