JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia menggandeng European Aeronautic Defense and Space Company (EADS) dalam kerjasama alutsista. Perusahaan patungan Prancis, Jerman, Spanyol dan Italia itu bakal membantu PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam proyek pembuatan pesawat C295. "Belum ada pemesanan. pesawat ini masih kita tawarkan kepada TNI," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Budi Santoso, Rabu (23/2). Meski begitu, Budi optimistis mampu mendapatkan kontrak pembuatan pesawat dari TNI. Sebab, TNI berancang-ancang akan membuat pesawat baru jenis C295 untuk menggantikan pesawat fokker 27 yang usianya sudah tua. Menurut Budi, kongsi PTDI dan EADS mampu membuat pesawat C295 sekitar 12 pesawat per tahun. C295 merupakan pesawat kemiliteran yang mampu menjalankan berbagai fungsi, terutama untuk keperluan patrol maritime. Pesawat ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat angkut ringan, yang mampu mengangkut personel militer hingga 70 orang. Selain kerjasama untuk membuat pesawat C295, PTDI dan EADS juga bekerjasama untuk membuat pesawat Casa 212. EADS, kata Budi merelokasi pabrik pembuatan pesawat Casa 212 dari Spanyol ke Bandung untuk efisiensi biaya. "Prosesnya sudah sekitar dua tahun untuk relokasi pabrik ini. Tahun ini kita akan selesaikan pesawat casa 212 yang akan dikirim ke Thailand dan Vietnam," terang Budi.
PTDI gaet EADS bikin pesawat
JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia menggandeng European Aeronautic Defense and Space Company (EADS) dalam kerjasama alutsista. Perusahaan patungan Prancis, Jerman, Spanyol dan Italia itu bakal membantu PT Dirgantara Indonesia (DI) dalam proyek pembuatan pesawat C295. "Belum ada pemesanan. pesawat ini masih kita tawarkan kepada TNI," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Budi Santoso, Rabu (23/2). Meski begitu, Budi optimistis mampu mendapatkan kontrak pembuatan pesawat dari TNI. Sebab, TNI berancang-ancang akan membuat pesawat baru jenis C295 untuk menggantikan pesawat fokker 27 yang usianya sudah tua. Menurut Budi, kongsi PTDI dan EADS mampu membuat pesawat C295 sekitar 12 pesawat per tahun. C295 merupakan pesawat kemiliteran yang mampu menjalankan berbagai fungsi, terutama untuk keperluan patrol maritime. Pesawat ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat angkut ringan, yang mampu mengangkut personel militer hingga 70 orang. Selain kerjasama untuk membuat pesawat C295, PTDI dan EADS juga bekerjasama untuk membuat pesawat Casa 212. EADS, kata Budi merelokasi pabrik pembuatan pesawat Casa 212 dari Spanyol ke Bandung untuk efisiensi biaya. "Prosesnya sudah sekitar dua tahun untuk relokasi pabrik ini. Tahun ini kita akan selesaikan pesawat casa 212 yang akan dikirim ke Thailand dan Vietnam," terang Budi.