JAKARTA. Program poros maritim dari pemerintah tak cuma membawa berkah bagi industri pelayaran tapi juga industri penerbangan. PT Dirgantara Indonesia (PTDI). BUMN strategis ini mendapat proyek pesawat patroli maritim dari pemerintah. Rencananya, pesawat patroli maritim ini adalah modifikasi dari CN 235 versi maritim yang sudah dipersenjatai. Untuk itu, perusahaan plat merah ini bakal menambah dudukan supaya bisa dipasang meriam dengan peluru kaliber 20 milimeter (mm). Saat ini, PTDI tengah mengkaji posisi keberadaan senjata tersebut supaya tidak mengganggu operasional pesawat. "Dengan senjata ini, bila menangkap kapal tidak dikenal, pesawat patroli bisa memaksa berhenti untuk menunggu kapal patroli datang. Kapal jadi tidak kabur," ucap Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Divisi Perencanaan Dirgatara Indonesia kepada KONTAN, Senin (8/6).
PTDI garap proyek pesawat maritim
JAKARTA. Program poros maritim dari pemerintah tak cuma membawa berkah bagi industri pelayaran tapi juga industri penerbangan. PT Dirgantara Indonesia (PTDI). BUMN strategis ini mendapat proyek pesawat patroli maritim dari pemerintah. Rencananya, pesawat patroli maritim ini adalah modifikasi dari CN 235 versi maritim yang sudah dipersenjatai. Untuk itu, perusahaan plat merah ini bakal menambah dudukan supaya bisa dipasang meriam dengan peluru kaliber 20 milimeter (mm). Saat ini, PTDI tengah mengkaji posisi keberadaan senjata tersebut supaya tidak mengganggu operasional pesawat. "Dengan senjata ini, bila menangkap kapal tidak dikenal, pesawat patroli bisa memaksa berhenti untuk menunggu kapal patroli datang. Kapal jadi tidak kabur," ucap Sonny Saleh Ibrahim, Kepala Divisi Perencanaan Dirgatara Indonesia kepada KONTAN, Senin (8/6).