PTDI teken kerja sama dengan KAI Korea



BANDUNG. PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menandatangani nota kesepahaman untuk Implementasi Strategic Cooperation Agreement (SCA) dengan Korea Aerospace Industries (KAI) Ltd. Kerja sama strategis ini merupakan kerja sama secara Business to Business antara PTDI dengan KAI Ltd.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso mengatakan, ini meliputi kerja sama dalam pemasaran produk yang dihasilkan PT DI dan KAI Korea. "Penandatanganan nota kesepahaman itu implementasi SCA yang telah ditandatangani pada tanggal 04 Desember 2015 di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (3/11), 

Kerja sama MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) PTDI nantinya akan menjadi perusahaan resmi yang ditunjuk oleh KAI untuk melakukan dukungan pemeliharaan, perbaikan dan overhaul termasuk sustainability, modifikasi dan upgrading untuk pesawat tempur T50i Golden Eagle dan pesawat latih militer KT1B.


PTDI dan KAI juga akan melakukan pengembangan bersama untuk pesawat terbang tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV), dengan konsep pembelajaran dan desain, termasuk nantinya akan dilakukan survei untuk melihat kebutuhan pengguna dan analisis risiko. Diharapkan kerja sama ini akan dapat menghasilkan pesawat tanpa awak generasi selanjutnya yang lebih modern dan dibutuhkan pasar.

Seperti yang telah diketahui PTDI telah berhasil membuat Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung yang dikembangkan bersama dengan BPPT, dan Balitbang Kemhan RI dan telah berhasil mendapatkan sertifikat tipe (Type Certificate) dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA) Kementerian Pertahanan RI. Dengan meraih sertifikat itu, PTTA Wulung telah memenuhi regulasi dan siap untuk diproduksi secara massal.

Dalam kerja sama di bidang pemasaran, akan dibentuk komite untuk mempelajari dan menganalisis pasar potensial seluruh produk yang dihasilkan PTDI dan KAI dan akan ditetapkan strategi dari masing-masing produk untuk dapat memenangkan persaingan di pasar alutsista dalam negeri dan luar negeri.

"Kerja sama jangka panjang ini nantinya akan menghasilkan sinergi dan integrasi pemasaran dan komersial serta berkembang ke kerja sama untuk ekspor pesawat tempur KFX/IFX," katanya.

Selain itu kedua belah pihak setuju untuk melakukan kerja sama pemasaran CN235 dan KUH-1 di Indonesian dan Korea Selatan serta untuk mengembangkan potensi pasar bersama-sama.

(Syarif Abdullah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini