JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) atau PTKA tengah menjajaki kontrak angkutan kontainer dengan PT Java Petroleum Transport (JPT), cucu usaha dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).Direktur Komersial PTKA Sulistyo Wimbo Hardjito menjelaskan, tandatangan kontrak dengan JPT kemungkinan besar dilakukan dalam waktu dua minggu ke depan."Kami akan mengangkut 1.500 kontainer per bulan dari Kalimas, Surabaya ke Pasoso, Tanjung Priok. Diharapkan pekerjaan tersebut bisa dimulai 1 November 2010. Namun, jangka waktu kontraknya belum tahu karena saya belum dapat kepastian dari sana," kata Wimbo, Senin (4/10). Tetapi Wimbo menambahkan, pada umumnya kontrak angkutan barang PTKA berdurasi 1 tahun sampai 5 tahun lamanya.Mantan Direktur Corporate Services PT Indosat Tbk itu menambahkan, untuk dapat menjalankan kontrak tersebut PTKA sudah mendatangkan 70 gerbong kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping (PPCW). Dimana harga per unit PPCW diperkirakan sekitar Rp 450 juta.Harga per unit PPCW ini sesuai dengan patokan harga tender pengadaan barang PTKA. Seperti diketahui, pertengahan tahun ini PTKA membuka tender pengadaan 1.200 gerbong PPCW dengan bujet Rp 540 miliar. Serta 1.200 unit gerbong kereta pengangkut batu bara dengan dua gandar (KKBW) dengan mematok bujet Rp 720 miliar atau Rp 600 juta per unit."Tetapi 70 unit PPCW yang datang tahun ini merupakan pengadaan tersendiri. Diluar tender pengadaan yang 1.200 itu," kata Vice President Public Relations PTKA Sugeng Priyono.Sekedar informasi, pada 23 Juni lalu PTKA mendapatkan komitmen dari 10 bank yang tertarik untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 5,26 triliun untuk mengadakan lokomotif dan gerbong sampai 2013.Wimbo kala itu menyebut perseroan berencana mengadakan 100 lokomotif penarik gerbong barang di Pulau Jawa dan 44 lokomotif serupa di Pulau Sumatera. Untuk mengadakan lokomotif, dana yang dibutuhkan sebesar Rp 4 triliun.Sementara Rp 1,26 triliun sisanya untuk mengadakan 1.200 unit gerbong kereta pengangkut batu bara dengan dua gandar (KKBW) senilai Rp 720 miliar dan 1.200 unit gerbong kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping (PPCW) senilai Rp 540 miliar. Tahun ini PTKA menargetkan pendapatan dari angkutan barang Rp 2,13 triliun dengan volume angkut 23,91 juta ton. Sementara pada 2009, PTKA membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 1,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 20,72 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTKA jajaki kontrak angkutan kontainer dengan JPT
JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) atau PTKA tengah menjajaki kontrak angkutan kontainer dengan PT Java Petroleum Transport (JPT), cucu usaha dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).Direktur Komersial PTKA Sulistyo Wimbo Hardjito menjelaskan, tandatangan kontrak dengan JPT kemungkinan besar dilakukan dalam waktu dua minggu ke depan."Kami akan mengangkut 1.500 kontainer per bulan dari Kalimas, Surabaya ke Pasoso, Tanjung Priok. Diharapkan pekerjaan tersebut bisa dimulai 1 November 2010. Namun, jangka waktu kontraknya belum tahu karena saya belum dapat kepastian dari sana," kata Wimbo, Senin (4/10). Tetapi Wimbo menambahkan, pada umumnya kontrak angkutan barang PTKA berdurasi 1 tahun sampai 5 tahun lamanya.Mantan Direktur Corporate Services PT Indosat Tbk itu menambahkan, untuk dapat menjalankan kontrak tersebut PTKA sudah mendatangkan 70 gerbong kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping (PPCW). Dimana harga per unit PPCW diperkirakan sekitar Rp 450 juta.Harga per unit PPCW ini sesuai dengan patokan harga tender pengadaan barang PTKA. Seperti diketahui, pertengahan tahun ini PTKA membuka tender pengadaan 1.200 gerbong PPCW dengan bujet Rp 540 miliar. Serta 1.200 unit gerbong kereta pengangkut batu bara dengan dua gandar (KKBW) dengan mematok bujet Rp 720 miliar atau Rp 600 juta per unit."Tetapi 70 unit PPCW yang datang tahun ini merupakan pengadaan tersendiri. Diluar tender pengadaan yang 1.200 itu," kata Vice President Public Relations PTKA Sugeng Priyono.Sekedar informasi, pada 23 Juni lalu PTKA mendapatkan komitmen dari 10 bank yang tertarik untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 5,26 triliun untuk mengadakan lokomotif dan gerbong sampai 2013.Wimbo kala itu menyebut perseroan berencana mengadakan 100 lokomotif penarik gerbong barang di Pulau Jawa dan 44 lokomotif serupa di Pulau Sumatera. Untuk mengadakan lokomotif, dana yang dibutuhkan sebesar Rp 4 triliun.Sementara Rp 1,26 triliun sisanya untuk mengadakan 1.200 unit gerbong kereta pengangkut batu bara dengan dua gandar (KKBW) senilai Rp 720 miliar dan 1.200 unit gerbong kereta pengangkut barang tanpa atap dan dinding samping (PPCW) senilai Rp 540 miliar. Tahun ini PTKA menargetkan pendapatan dari angkutan barang Rp 2,13 triliun dengan volume angkut 23,91 juta ton. Sementara pada 2009, PTKA membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 1,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 20,72 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News