PTKA Tetap Negosiasi Pengiriman BBM Via Kereta Api Ketel



JAKARTA. Kepala Humas PTKA Daerah Operasi (DAOP) VI Jogjakarta Eko Budiyanto nampaknya tidak patah arang dengan pernyataan PT Pertamina (Persero) yang enggan melakukan renegosiasi pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan kereta api ketel atau rail tank wagon (RTW) dari stasiun Rewulu, Bantul menuju Madiun dan Cepu.Menurutnya, PTKA masih menegosiasikan pengiriman BBM via RTW untuk lintas Rewulu-Madiun dari yang tadinya hanya satu kali sehari menjadi dua kali dalam sehari. Dimana untuk satu kali pengiriman bisa dilayani oleh 16-24 gerbong dengan kapasitas 35.000 kiloliter setiap gerbong."Kami upayakan pengiriman lebih cepat dari Rewulu dengan berangkat pukul 06.00 WIB. Lalu perjalanan ke Madiun harus ditempuh dalam 3 jam supaya kereta bisa kembali untuk loading BBM lagi di Rewulu dan berangkat ke Madiun lagi. Jangan sampai ke Madiun sudah sore, karena tidak bisa bongkar muat," ujar Eko.PTKA memang sudah mematok pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 2,13 triliun dengan volume angkut mencapai 23,91 juta ton. Kontribusi dari KA barang Sumatra diperkirakan bisa Rp 1,44 triliun dengan volume angkut 12,48 juta ton. Sementara pada 2009 PTKA membukukan pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 1,7 triliun dengan realisasi volume angkutan 20,72 juta ton.Sebelumnya, Pertamina menegaskan, dikuranginya volume pengiriman BBM via RTW karena dua faktor. Pertama, Pertamina sudah tidak lagi mengirim minyak tanah bersubsidi dari Depot Rewulu menuju Jawa Tengah dan Jogjakarta karena program konversi ke elpiji.Kedua, pengiriman ke Cepu sudah tidak ada karena depot sudah ditutup dan suplai dialihkan dari Terminal Transit Utama (TTU) Tuban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: