JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI rupanya semakin serius menggarap pasar gula kristal putih (GKP) kelas premium. Tahun ini, perusahaan pelat merah ini berencana untuk menaikan produksi gula jenis Gulapas (gula pasir sebelas ) hingga 40%. Adig Suwandi, General Marketing PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI mengungkapkan, produksi Gupalas tersebut diharapkan bisa mencapai 7.000 ton dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 5.000 ton. "Kenaikan produksi karena respon pasar yang baik," terang Adig kepada KONTAN (20/2). Menurut Adig, Produksi Gupalas tersebut relatif lebih kecil dari total produksi gula dari PTPN XI yang dipoerkirakan mencapai 450.000 ton. Perlu diketahui, Gupalas ini merupakan gula jenis premium yang diproduksi dengan cara berbeda dari gula biasanya. Adig bilang, proses pemurnian nira tebu untuk Gulapas dilakukan semi rafinasi, melalui karbonasi. Berbeda dengan produksi gula pada umumnya, Gupalas dikemas dalam bentuk kemasan khusus berukuran 1 kilogram (kg). Harga gula Gupalas memang sedikit lebih mahal dibandingkan gula biasa, jika harga rata-rata gula biasa Rp 9.000 per kg-Rp 9.500 per kg, maka Gupalas dibanderol lebih mahal sebesar Rp 10.875 per kg. Adig bilang, produksi Gupalas ini untuk melayani segmen pasar kelas menengah. Selain mendapatkan kode MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Gupalas juga telah memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Ini satu-satunya gula kristal putih (GKP) yang memperoleh sertifikat halal MUI," terang Adig.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTN XI semakin tergiur dibisnis gula premium
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI rupanya semakin serius menggarap pasar gula kristal putih (GKP) kelas premium. Tahun ini, perusahaan pelat merah ini berencana untuk menaikan produksi gula jenis Gulapas (gula pasir sebelas ) hingga 40%. Adig Suwandi, General Marketing PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI mengungkapkan, produksi Gupalas tersebut diharapkan bisa mencapai 7.000 ton dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 5.000 ton. "Kenaikan produksi karena respon pasar yang baik," terang Adig kepada KONTAN (20/2). Menurut Adig, Produksi Gupalas tersebut relatif lebih kecil dari total produksi gula dari PTPN XI yang dipoerkirakan mencapai 450.000 ton. Perlu diketahui, Gupalas ini merupakan gula jenis premium yang diproduksi dengan cara berbeda dari gula biasanya. Adig bilang, proses pemurnian nira tebu untuk Gulapas dilakukan semi rafinasi, melalui karbonasi. Berbeda dengan produksi gula pada umumnya, Gupalas dikemas dalam bentuk kemasan khusus berukuran 1 kilogram (kg). Harga gula Gupalas memang sedikit lebih mahal dibandingkan gula biasa, jika harga rata-rata gula biasa Rp 9.000 per kg-Rp 9.500 per kg, maka Gupalas dibanderol lebih mahal sebesar Rp 10.875 per kg. Adig bilang, produksi Gupalas ini untuk melayani segmen pasar kelas menengah. Selain mendapatkan kode MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Gupalas juga telah memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Ini satu-satunya gula kristal putih (GKP) yang memperoleh sertifikat halal MUI," terang Adig.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News