JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk berencana mengucurkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar tahun ini untuk investasi pembangkit listrik, infrastruktur dan properti. Sekretaris Perusahaan PTPP Betty Ariana mengatakan belanja modal (capex) tahun ini meningkat 60% dari capex 2011 yang sebesar Rp 250 miliar. "Sumber pendanaannya dari dana sisa hasil initial public offering (IPO) dan kas perusahaan," kata Betty, Selasa(21/2). Dalam laporan penggunaan dana hasil penawaran umum yang dicantumkan di situs Bursa Efek Indonesia, hingga akhir Desember 2011 perusahaan masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 240,01 miliar. Dari hasil IPO sebesar Rp 566,06 miliar sekitar 47% atau sejumlah Rp 266,05 miliar dialokasikan untuk penyertaan saham pada perusahaan joint venture yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek pembangkit listrik. Namun hingga akhir Desember 2011, dana tersebut baru dipergunakan sebesar Rp 93,96 miliar. Sementara itu untuk investasi pada anak usaha di bidang properti dan realty yang dialokasikan sebesar Rp 67,92 miliar atau 11,99% dari dana IPO belum direalisasikan pada tahun lalu. Hingga saat ini unit properti hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan PT PP. Saat ini menurut Betty perusahaan masih merencanakan pemisahan usaha (spin-off) unit usaha properti. "Rencana spin off unit usaha properti ini untuk peningkatan kinerja properti," kata Betty.
PTPP naikkan capex 60%
JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk berencana mengucurkan belanja modal sebesar Rp 400 miliar tahun ini untuk investasi pembangkit listrik, infrastruktur dan properti. Sekretaris Perusahaan PTPP Betty Ariana mengatakan belanja modal (capex) tahun ini meningkat 60% dari capex 2011 yang sebesar Rp 250 miliar. "Sumber pendanaannya dari dana sisa hasil initial public offering (IPO) dan kas perusahaan," kata Betty, Selasa(21/2). Dalam laporan penggunaan dana hasil penawaran umum yang dicantumkan di situs Bursa Efek Indonesia, hingga akhir Desember 2011 perusahaan masih memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 240,01 miliar. Dari hasil IPO sebesar Rp 566,06 miliar sekitar 47% atau sejumlah Rp 266,05 miliar dialokasikan untuk penyertaan saham pada perusahaan joint venture yang akan dibentuk dalam rangka pembangunan proyek pembangkit listrik. Namun hingga akhir Desember 2011, dana tersebut baru dipergunakan sebesar Rp 93,96 miliar. Sementara itu untuk investasi pada anak usaha di bidang properti dan realty yang dialokasikan sebesar Rp 67,92 miliar atau 11,99% dari dana IPO belum direalisasikan pada tahun lalu. Hingga saat ini unit properti hanya menyumbang 2% dari seluruh pendapatan PT PP. Saat ini menurut Betty perusahaan masih merencanakan pemisahan usaha (spin-off) unit usaha properti. "Rencana spin off unit usaha properti ini untuk peningkatan kinerja properti," kata Betty.