JAKARTA. Tidak ingin terus merugi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) banyak melakukan perubahan. Antara lain dengan merestrukturisasi utang, dan mencari suntikan dana untuk perbaikan perkebunan, pabrik dan lainnya. Direktur Utama PTPN III Masa Manik mengaku, membutuhkan dana sekitar Rp 9 triliun untuk melakukan pembenahan tersebut. Sumber dana berasal dari IPO anak usaha, divestasi non core assets kepada sesama BUMN atau pihak lainnya, mengundang equity investors, penerbitan obligasi, dan lainnya. "Estimasi kami tiga bulan ke depan bisa selesai termasuk fresh money injection," katanya, Jumat (26/8).
Sayang, Masa Manik masih enggan menjelaskan lebih detail posisi nilai utang yang bakal direstrukturisasi, karena sedang dalam perhitungan pihak bank. Berdasarkan riset KONTAN, tercatat pada 2015, total kerugian PTPN sekitar Rp 615 miliar. Dari total 14 PTPN hanya ada enam perusahaan yang mencatatkan keuntungan, seperti PTPN III dan PTPN IV.