PTPN Group Perluas Operasi Pasar Minyak Goreng ke Yogyakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya PT LPP Agro Nusantara menggelar operasi pasar murah minyak goreng dan gula di Yogyakarta. LPP Agro Nusantara bergerak dalam Pengembangan SDM dan Manajemen Agribisnis.

Operasi pasar dilakukan perusahaan ini karena kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng memang masih dijumpai di beberapa lokasi di penjuru nusantara, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Hadir pada operasi pasar Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Dwi Sutoro, Board of Management PT LPP Agro Nusantara : Pranoto Hadi Raharjo (Direktur), Sosiawan Hary Kustanto (SEVP Business Support), Pugar Indriawan (SEVP Operation).


Baca Juga: Bakal Giling Tebu 4,2 Juta Ton di Tahun Ini, PTPN X Siapkan Sejumlah Strategi

Untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat Yogyakarta, PTPN Group menyiapkan 2.000 liter minyak goreng dan 2.000 kg gula merek Nusakita pada kegiatan operasi pasar tersebut.

Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro menjelaskan, sejak Januari 2021,  PTPN Group sudah dan terus memasarkan 6.000 ton minyak goreng per bulan dengan harga terjangkau ke berbagai wilayah.  Dari jumlah tersebut 4.000 ton di antaranya minyak goreng kemasan dan 2.000 ton minyak goreng curah. 

Untuk sementara, sebanyak 80% memang masih dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara sampai Aceh, lantaran pabrik PT Industri Nabati Lestari (PT INL) selaku anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara yang memproduksi minyak goreng berlokasi di Sumatera Utara sehingga biaya logistiknya lebih murah.

“Saat ini kami lakukan operasi pasar di Yogyakarta, sekaligus ini menjadi bagian dari upaya kami untuk melakukan penetrasi pasar di wilayah Jawa.  Pada operasi pasar ini, kami menjual minyak goreng kemasan premium dengan harga Rp 14.000,-/liter dan yang kemasan sederhana Rp 13.500,-per liter.  Mulai Februari ini karena kebutuhan luar biasa kita jual minyak curah Rp 11.500 per liter atas izin Kementerian Perdagangan ”, ujar Dwi Sutoro dalam keterangannya, Sabtu (26/2).

Sebelumnya, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani menyampaikan Operasi Pasar Minyak Goreng ini merupakan bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara selaku BUMN yang memiliki kebun tebu dan kelapa sawit, untuk menjalankan amanat Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) dari komoditas Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku minyak goreng.

Baca Juga: Holding PTPN Lakukan Operasi Pasar untuk Atasi Lonjakan Harga Minyak Goreng

"Misi besar ini merupakan misi sosial PTPN Group dalam rangka membantu masyarakat di tengah meningkatnya harga Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada meningkatnya harga minyak goreng di pasaran, tentunya kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun sehingga kami melakukan operasi pasar ini," ujar Ghani.

Minyak goreng merek Nusakita diproduksi oleh PT Industri Nabati Lestari (PT INL) sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero).  PT INL  yang berpusat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Medan, Sumatera Utara ini telah melakukan beberapa terobosan dalam proses stabilisasi harga komoditas olahan kelapa sawit, khususnya minyak goreng di dalam negeri. 

Dengan kapasitas produksi yang dimiliki tersebut, PT INL mampu memenuhi kurang lebih 2% per tahun dari kebutuhan minyak goreng rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto