PTPN Group Raih Pertumbuhan Aset 15,6% dalam 4 Tahun, Berhasil Jalankan Transformasi



KONTAN.CO.ID - Holding Perkebunan Nusantara terus menunjukkan kinerja positif dari tahun ke tahun, salah satunya mencapai pertumbuhan aset yang signifikan. Kinerja positif ini salah satunya dicapai berkat langkah-langkah transformasi yang fokus pada peningkatan efisiensi di berbagai aspek dan peningkatan produktivitas.

Dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, perusahaan ini berhasil meraih peningkatan aset sebesar 15,6 persen. Pada tahun 2020, total aset PTPN Group tercatat mencapai Rp131,6 triliun. Angka ini menunjukkan fondasi yang kuat bagi perusahaan untuk melanjutkan pertumbuhannya. Pada tahun berikutnya, PTPN Group mencatatkan aset sebesar Rp144,6 triliun, dan kemudian meningkat lagi menjadi Rp149,2 triliun pada 2022. Pencapaian ini tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam melakukan inovasi dan optimalisasi proses operasional.

Meski pada tahun 2023, PTPN Group mengalami sedikit penurunan aset menjadi Rp143,9 triliun, tetapi perseroan tidak kehilangan momentum. Memasuki Semester I 2024, PTPN Group berhasil mencatat lonjakan aset yang signifikan, mencapai Rp152,2 triliun. Hal ini mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar.


Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa transformasi yang dilakukan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional. “Kami percaya bahwa fokus pada produktivitas dan inovasi akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, dan hasil yang kami raih saat ini adalah bukti dari komitmen tersebut. PTPN Group akan terus berinvestasi dalam teknologi dan sumber daya manusia untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat (27/09/2024).

Selain itu, PTPN Group juga berkomitmen untuk menerapkan praktik berkelanjutan dalam operasionalnya. Perusahaan ini telah mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. “Inisiatif ini sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan untuk menjadi pelopor dalam industri perkebunan yang ramah lingkungan,” tambah Ghani.

Dengan kinerja yang semakin membaik dan komitmen terhadap inovasi, PTPN Group optimis untuk terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. “Keberhasilan ini tentunya tidak terlepas dari dedikasi seluruh insan perkebunan dan manajemen yang terus berupaya untuk memajukan perusahaan di masa depan,” ungkap Ghani.

Mengenai PT Perkebunan Nusantara III (Persero):

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.

Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).

Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN).

Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.

Baca Juga: PTPN Group Launching Penguatan Tebu Rakyat Dukung Swasembada Gula Konsumsi 2028

Selanjutnya: Potensi Ekonomi Kelapa RI Jumbo, Tapi Masih Kalah dengan Filipina

Menarik Dibaca: Jawa Berstatus Waspada Bencana, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (28/9) Hujan Deras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
TAG: