JAKARTA. PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) I akan menjalin kerjasama dengan PTPN III dan PTPN IV untuk membentuk perkebunan inti rakyat. Ketiga perusahaan tersebut akan bekerjasama mengelola perkebunan karet dan sawit seluas 19.800 hektare (ha). "Masing-masing petani akan mendapatkan 2 hektare, jadi ada sekitar 10.000 kepala keluarga yang bisa ditampung dengan proyek plasma ini," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Jumat (17/12). Sementara dana untuk pembiayaan petani plasma ini, kata Mustafa berasal dari Bank BRI. Untuk satu hektare sawit, petani akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 38 juta per ha. Sedangkan untuk karet, petani akan mendapatkan jatah sebesar Rp 35 juta per ha-nya. Dengan kerjasama dengan PTPN III dan PTPN IV, Mustafa berharap akan menaikkan kapasitas produksi sawit dan karet PTPN I. PTPN I mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet, kakao dengan areal konsesi seluas 80.343 hektare. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri, PTPN I juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Meski PTPN I memiliki 13 unit usaha kebun, produksi kelapa sawit PTPN I masih sedikit. Setahun, PTPN I hanya mampu memproduksi kelapa sawit sebesar 95.619 ton, karet sebesar 16.234 ton dan kakao sebesar 467 ton. Sayangnya Mustafa lupa berapa besar proyeksi kenaikan produksinya dengan adanya kerjasama tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTPN I ajak PTPN III dan PTPN IV kembangkan plasma sawit dan karet
JAKARTA. PT Perusahaan Perkebunan Nusantara (PTPN) I akan menjalin kerjasama dengan PTPN III dan PTPN IV untuk membentuk perkebunan inti rakyat. Ketiga perusahaan tersebut akan bekerjasama mengelola perkebunan karet dan sawit seluas 19.800 hektare (ha). "Masing-masing petani akan mendapatkan 2 hektare, jadi ada sekitar 10.000 kepala keluarga yang bisa ditampung dengan proyek plasma ini," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Jumat (17/12). Sementara dana untuk pembiayaan petani plasma ini, kata Mustafa berasal dari Bank BRI. Untuk satu hektare sawit, petani akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp 38 juta per ha. Sedangkan untuk karet, petani akan mendapatkan jatah sebesar Rp 35 juta per ha-nya. Dengan kerjasama dengan PTPN III dan PTPN IV, Mustafa berharap akan menaikkan kapasitas produksi sawit dan karet PTPN I. PTPN I mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet, kakao dengan areal konsesi seluas 80.343 hektare. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 46.377 ha, karet 11.918 ha dan kakao seluas 354 ha. Selain penanaman komoditi pada areal sendiri, PTPN I juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 16.832 ha yang terdiri dari areal kelapa sawit 6.714 dan karet 10.118 ha. Meski PTPN I memiliki 13 unit usaha kebun, produksi kelapa sawit PTPN I masih sedikit. Setahun, PTPN I hanya mampu memproduksi kelapa sawit sebesar 95.619 ton, karet sebesar 16.234 ton dan kakao sebesar 467 ton. Sayangnya Mustafa lupa berapa besar proyeksi kenaikan produksinya dengan adanya kerjasama tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News