PTPN II merilis MTN, SMF menerbitkan obligasi



JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara II (Persero) menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) ketiga tahun 2012. Menilik keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nominal MTN tersebut sebesar Rp 100 miliar. Instrumen tersebut bertenor dua tahun dan akan jatuh tempo 5 April 2014. Perusahaan menawarkan suku bunga tetap 10,50% per tahun dengan frekuensi pembayaran bunga setiap tiga bulan. Pembayaran kupon pertama kali akan dibayarkan pada 5 Juli 2012.

Analis Obligasi NC Securities I Made Adi Saputra menilai, perkebunan nusantara merupakan emiten yang cukup aktif menerbitkan MTN. "Rekam jejaknya juga terbilang baik," ujar Adi. Diperkirakan instrumen tersebut akan diserbu oleh investor institusi perbankan. Investor tersebut membutuhkan dana untuk jangka pendek sehingga membutuhkan penempatan dana di instrumen bertenor pendek.

"Prospek MTN masih akan bagus dan investor akan menggenggam instrumen tersebut hingga masa jatuh tempo," tutur Adi, pekan lalu. Adi melihat, suku bunga tetap yang diberikan perseroan berpotensi turun. "Ada potensi turun di kisaran 9,5%-10%," kata Adi. Penurunan tersebut disebabkan adanya penyesuaian dengan tingkat benchmark dengan tenor yang sama saat ini.


Selain itu, PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (persero) terbitkan obligasi berkelanjutan I SMF tahap kedua tahun 2012. Pada penerbitan kali ini SMF mengeluarkan tiga seri dengan nilai total Rp 750 miliar. Corporate Secretary SMF, Sony Wicaksono mengatakan, total penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap kedua sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1,25 triliun.

"Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan akan digunakan untuk penyaluran pinjaman kepada lembaga penyalur KPR," kata Sony (5/4). Selain itu, sebagian dana yang diperoleh akan digunakan untuk pelunasan sebagian surat utang yang jatuh tempo di bulan April 2012.

Akhir tahun 2011 SMF telah menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap pertama senilai Rp 750 miliar. Nilai total PUB I sebesar Rp 2 triliun. Sony mengatakan bahwa pihaknya belum berencana untuk melakukan penambahan atau upsize. "Saat ini kami fokus menyelesaikan PUB I dan segera menyiapkan PUB II," katanya.

Melihat data KSEI, penerbitan obligasi tahap kedua terdiri dari tiga seri, yaitu seri A dengan tenor dua tahun dengan kupon yang ditawarkan 7,1%. Untuk seri B bertenor tiga tahun ditawarkan dengan indikasi kupon 7,35% sedangkan untuk seri C bertenor lima tahun kupon yang diberikan 7,55%. Pembayaran bunga untuk ketiga seri tersebut akan dilakukan setiap tiga bulan.

SMF menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Bahana Securities dan CIMB Securities Indonesia sebagai underwriter penerbitan obligasi tersebut. Adi menilai, menduga obligasi milik SMF ini akan laris manis. Karena tenor obligasi ini terdiri dari tenor pendek hingga empat tahun, Adi melihat investor yang banyak masuk adalah investor reksadana, dana pensiun dan asuransi.

"Peminatnya banyak, permintaan investor cukup tinggi," terang Director Head of Investment Banking PT Bahana Securities Andhi Sidharta (8/4). Dia melihat distribusi obligasi cukup beragam, namun yang mendominasi investor institusi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ruisa Khoiriyah