PTPN III anggarkan belanja modal Rp 2,078 triliun di tahun ini



JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 2,078 triliun tahun ini. Adapun, sekitar 60% pendanaan berasal dari luar kas internal. "Bisa berupa pinjaman perbankan. Namun yang pasti, kami tidak akan menerbitkan obligasi tahun ini," ujar Direktur Utama PTPN III Amri Siregar, Selasa, (15/3).Capex tersebut akan dialokasikan untuk investasi rutin serta pegembangan tanaman dan non-tanaman. Salah satunya adalah uji coba pengolahan batang sawit menjadi kayu. Dua perusahaan asal China dan Kanada sudah menawarkan diri menjadi mitra kerja untuk rencana tersebut."Biaya uji coba tahap pertama sekitar Rp 50 miliar. PTPN III menanggung 40% dari biaya tersebut selebihnya investor. Bulan depan mudah-mudahan sudah bisa dilakukan," jelas Amri.Apabila uji coba ini berhasil dilakukan, maka peluang PTPN III masuk ke pasar kayu Eropa semakin besar. Maklumlah, negara-negara di Eropa menghendaki supaya kayu yang masuk ke negaranya berkategori ramah lingkungan.Amri juga optimis bila kondisi harga sawit masih di kisaran Rp7.200 per kilogram, maka penjualan tahun ini diperkirakan bisa mengalami kenaikan sekitar 20% - 25% menjadi Rp 6 triliun, dibandingkan tahun lalu. Hal ini ditunjang dengan target produksi kelapa sawit pada 2011 sebesar 650.000 ton dan karet sejumlah 40.000 ton.Sementara itu, laba bersih 2011 PTPN III ditargetkan bisa mencapai Rp 1,2 trilun atau naik 15%-20%, dibandingkan tahun lalu.Di sisi lain, PTPN masih optimis dapat melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan publik. Namun, hal tersebut masih menunggu rencana Kementrian BUMN yang ingin terlebih dahulu membentuk holding BUMN Perkebunan tahun ini. "Kami sih tergantung pemegang saham saja," ujar Amri.PTPN III menargetkan dapat menghimpun dana sekitar Rp 3 triliun melalui penawaran saham perdana (initial public offering). Perusahaan yang berpusat di Sumatera Utara ini merencanakan melepas saham kepada publik sekitar 25% - 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini