PTPN III Dirikan Sub Holding Palm Co Menuju IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero) tengah mempersiapkan diri untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan akan membentuk sub holding yang disebut dengan Palm Co.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani memastikan, bisnis yang dicatatkan sahamnya di pasar modal adalah seluruh bisnis kelapa sawit dan karet.

Aksi korporasi itu untuk mendapatkan value creation tertinggi yang berasal dari konversi karet ke kelapa sawit dan adanya potensi untuk meningkatkan produktivitas pada entitas yang memiliki kinerja lebih rendah.


Baca Juga: PTPN Group Perluas Operasi Pasar Minyak Goreng ke Yogyakarta

"Di samping itu, perseroan akan diperoleh struktur kapital yang berkelanjutan serta mempertahankan fokus bisnis, mengingat kelapa sawit dan karet memiliki sinergi operasional yang kuat," ujar Abdul Ghani dalam keterangannya, Senin (14/3).

PTPN Group ke depan siap berkontribusi mewujudkan swasembada gula konsumsi pada 2025 mendatang. Langkah itu dilakukan melalui sistem operational excellence yang terdiri atas penerapan kultur teknis terbaik sesuai Standard Operational Procedure (SOP).

Lalu, pemanfaatan varietas unggul baru, mekanisasi panen, manajemen pengairan irigasi, drainase dan ketepatan masa tanam serta digitalisasi proses melalui e-farming. Perusahaan juga melaksanakan ekstensifikasi melalui konversi lahan, sinergi dengan Perhutani, dan kemitraan dengan Petani Rakyat.

Tercatat, kinerja PTPN Group pada 2021 lalu secara konsolidasi menunjukkan hasil positif, sehingga mampu mendapatkan laba sebesar Rp 4 triliun dan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 13,77 triliun.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan yang luar biasa dari Pemegang Saham dan pemangku kepentingan, serta seluruh jajaran perusahaan, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, SEVP dan seluruh karyawan, sehingga kami merasa ketika menjalankan program Transformasi relatif tidak menemui kendala yang berarti," tutur Ghani.

Dia menambahkan, dukungan tersebut menjadi sumber kekuatan bagi perusahaan untuk menyelesaikan seluruh tugas yang dibebankan pemegang saham.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada 20 Direktur Utama BUMN di Labuan Bajo Oktober 2021 yang lalu, dimana setiap perusahaan harus memanfaatkan momentum bagi pelaksanaan Transformasi dan kami diberi waktu dua tahun untuk menuntaskannya.

Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke -26, PTPN III menggelar kegiatan bertema Bersama Meraih Juara pada Jumat lalu (11/3).

Ghani menyebut tema tersebut menyiratkan semangat kebersamaan seluruh insan PTPN Group untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

Baca Juga: Holding PTPN Lakukan Operasi Pasar untuk Atasi Lonjakan Harga Minyak Goreng

Dalam mewujudkan visi tersebut, PTPN Group menghadapi tantangan dan tugas besar, terkait dengan peningkatan kinerja keuangan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, serta kontribusi dalam ketahanan pangan nasional.

Manajemen PTPN Group menjalankan serangkaian kebijakan dan langkah strategis, antara lain menerapkan Operational Excellence dan Restrukturisasi Organisasi.

"Operational Excellence akan terus diakselerasi bersamaan dengan percepatan program Transformasi EBITDA yang sasarannya adalah mensejajarkan parameter ratio COGS to Sales dan SG&A to Sales sejajar Best Practices di Industri Perkebunan," ujar Ghani.

Ghani menambahkan, pihaknya terus memacu restrukturisasi organisasi, penguatan kultur dan kapabilitas SDM untuk memastikan sustainability perusahaan akan lebih terjaga di kemudian hari dengan terwujudnya kultur planter yang kuat dan SDM yang berdaya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto