KONTAN.CO.ID - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) meraih dua penghargaan di bidang keterbukaan informasi publik, yakni The Most Interact BUMN by Engagement dan The Most Anticipated High Engagement. Apresiasi tersebut diperoleh PTPN III (Persero) dalam ajang Keterbukaan Informasi Publik Awards 2023, yang digelar BUMN Track bekerja sama dengan PT Media Kernels Indonesia (Drone Emprit Publications) dan Bali Post, di Ayodya Resort Bali, pada Jumat (27/10/2023). Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Bambang Agustian, menyampaikan bahwa keterbukaan informasi adalah salah satu komitmen yang terus dijunjung tinggi oleh perusahaan. Dengan membuka akses informasi yang relevan, kata Bambang, seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, dapat membantu mengawal transformasi dan aksi-aksi korporasi yang tengah dilakukan di tubuh PTPN Group.
“Tentunya komitmen ini sejalan dengan undang-undang KIP dan amanah bapak Menteri BUMN yang terus mendorong transparansi BUMN agar mencapai tata kelola perusahaan yang baik,” tambah Bambang, usai menerima penghargaan tersebut. Atas apresiasi itu, Bambang menyampaikan terima kasih kepada dewan juri dan pihak penyelenggara yang telah memberikan perhatian terhadap perusahaan di klaster perkebunan dan kehutanan. “Ini menjadi salah satu dorongan kami untuk terus membuka akses-akses informasi yang dibutuhkan masyarakat sebagai salah satu upaya perbaikan ke depan,” ungkap Bambang. Keterbukaan Informasi Publik Awards digelar dengan tujuan untuk mengapresiasi badan publik, khususnya Perusahaan BUMN, BUMN Tbk., anak perusahaan BUMN Tbk., serta para pejabat publik mulai dari Gubernur, Bupati dan Wali Kota, yang dinilai telah menjalankan praktik keterbukaan informasi kepada khalayak. Penilaian dilakukan berdasarkan hasil monitoring serta menganalisa media sosial dan platform online berbasis teknologi big data. Penilaian didasarkan pada empat parameter, yakni activity, audience, engagement, dan content quality. Adapun, Ketua Dewan Juri ajang tersebut, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014- 2019, Rudiantara. Mengenai Holding Perkebunan Nusantara: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) serta perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN).
Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing. Berdasarkan data per Desember 2021, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 565 ribu ha, tanaman karet seluas 138 ribu ha, teh 30 ribu ha serta areal tebu sendiri seluas 52 ribu ha. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.
Baca Juga: PTPN Holding Berikan Hibah Laboratorium Riset Pengolahan Kelapa Sawit Mini kepada IPB Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti