PTPN prediksi kopi berkontribusi Rp 195M di 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkebunan Nusantara (PTPN) berhasil memproduksi 2.326 ton kering kopi hingga Agustus 2017. Jumlah ini meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total produksi tersebut, 940 ton merupakan kopi robusta dan 1.386 ton merupakan kopi arabica.

Peningkatan produksi kopi karena dilakukan pemeliharaan secara insentif. Khusus dalam pengendalian terhadap serangan netamoda dilakukan cara kimia yaitu aplikasi nematisida, penambahan bahan organik, dan mulsa serta pemanfaatan agensia hayari seperti penggunaan jamur arthrobotyrs oligospora.

"Kami juga meningkatkan kualitas buah yang dipanen sehingga dapat mencapai rendeman optimal dengan kemasakan yang tepat,” ujar Sekretaris Perusahaan Holding PTPN, Furqan Tanzala, Minggu (8/10).


Dia pun mengatakan, harga jual kopi pada 2017 lebih baik dibandingkan tahun 2016. Itu membuat pendapatan dari komoditas kopi meningkat cukup signifikan. "Untuk penjualan yang paling besar masih sawit. Lalu disusul komoditas lain seperti karet, kopi teh dan lainnya," ujar Furqan.

Sementara itu, berdasarkan keterangan terrtulis yang dikeluarkan oleh PTPN, penjualan Holding Perkebunan ini selama Januari hingga Agustus 2017 meningkat sebesar 9% menjadi Rp 21,16 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 19,5 triliun. PTPN memprediksi penjualan kopi PTPN hingga akhir tahun 2017 akan menyumbang pendapatan sebesar Rp 195 miliar.

Sampai akhir tahun 2017, PTPN menargetkan akan meningkatkan produksi kopi arabica sebesar 14% atau menjadi 1.383 ton dan produksi kopi robusta meningkat sebesar 70% atau sebanyak 3.301 ton. Untuk semakin meningkatkan produksi kopi, PTPN adalah melakukan intensifikasi pemangkasan, penggantian batang atas dengan klon unhhup, dan perbaikan pohon pelindung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini