KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) grup secara resmi mengumumkan rencana penggabungan dari beberapa badan usahanya yakni penggabungan PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII. Dalam rencana rancangan tersebut, PTPN IV sebagai perusahaan bertahan akan menerima bergabungnya PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XII. Penggabungan perusahaan ini bertujuan untuk menjadikan PTPN IV sebagai perusahaan produsen kelapa sawit berkelanjutan terbesar di dunia.
Baca Juga: PTPN III: Indonesia Harus Jadi Barometer Sawit Dunia Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menanggapi penggabungan ini sebagai hal yang baik untuk industri kelapa sawit di dalam negeri. “Mergernya PTPN ini justru bagus untuk sawit Indonesia, ini akan membuat sawit kita punya daya tawar yang lebih baik ke depannya,” kata Sekjen GAPKI Eddy Martono kepada Kontan, Senin (20/3). Lebih lanjut Eddy mengatakan setelah penggabungan ini nantinya PTPN akan menjadi perusahaan produsen sawit terbesar di Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi negara yang memiliki kontribusi sekitar 55% terhadap minyak sawit dunia, dan 42% terhadap minyak nabati dunia. Hal tersebut akan menjadi kekuatan besar untuk bisa mengatur industri kelapa sawit global.
Ke
Baca Juga: PTPN X Giling Tebu Sebanyak 4,72 Juta Ton Selama 2022 depan industri sawit nasional mampu membawa Indonesia menjadi pemain utama dunia, terutama dalam produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Menurut data GAPKI, baru 30% perusahaan perkebunan sawit di Indonesia yang menjadi anggota GAPKI. Sehingga belum bisa mengukur bagaimana persaingan bisnisnya jika melihat dari volume produksi sawit yang dihasilkan. Tercatat, beberapa perusahaan anggota GAPKI yakni PTPN Grup, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Smart Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .