JAKARTA. Krisis daging sapi yang membuat harga melambung di atas Rp 100.000 per kilogram membuat sejumlah perusahaan plat merah berbondong-bondong menyatakan minatnya berbisnis peternakan sapi. Setelah PT Berdikari, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Pupuk Indonesia, giliran PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI dan VIII yang kini akan menggeluti bisnis sapi. Iskandar Sulaiman, Direktur Utama PTPN VI mengatakan, saat ini, pihaknya sudah memelihara sekitar 2.000 ekor sapi. Kini, PTPN VI sedang menyiapkan peternakan sapi sebagai unit bisnis baru. Untuk mengembangkan unit usaha itu, PTPPN VI akan memanfaatkan areal lahan seluas 100.000 hektare (ha) yang dimilikinya. Kemudian, PTPN VI juga akan membangun kandang. "Kapasitas kandang (untuk) 2.000 sampai 4.000 ekor sapi," kata Iskandar kepada Kontan baru-baru ini.
PTPN VI dan VIII ikut beternak sapi
JAKARTA. Krisis daging sapi yang membuat harga melambung di atas Rp 100.000 per kilogram membuat sejumlah perusahaan plat merah berbondong-bondong menyatakan minatnya berbisnis peternakan sapi. Setelah PT Berdikari, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Pupuk Indonesia, giliran PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI dan VIII yang kini akan menggeluti bisnis sapi. Iskandar Sulaiman, Direktur Utama PTPN VI mengatakan, saat ini, pihaknya sudah memelihara sekitar 2.000 ekor sapi. Kini, PTPN VI sedang menyiapkan peternakan sapi sebagai unit bisnis baru. Untuk mengembangkan unit usaha itu, PTPPN VI akan memanfaatkan areal lahan seluas 100.000 hektare (ha) yang dimilikinya. Kemudian, PTPN VI juga akan membangun kandang. "Kapasitas kandang (untuk) 2.000 sampai 4.000 ekor sapi," kata Iskandar kepada Kontan baru-baru ini.