JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X (Persero) tidak mau tinggal diam melihat serbuan gula rafinasi impor. Perusahaan pelat merah itu mulai memproduksi gula premium sendiri. Sekretaris Perusahaan PTPN X Adi Santoso bilang, perusahaannya ingin membuktikan pabrik gula dalam negeri mampu memproduksi gula premium tanpa harus mengimpor raw sufar sebagai bahan baku gula rafinasi. Pasalnya, PTPN X menilai impor gula rafinasi selama ini terlalu banyak sehingga banyak yang merembes ke pasar gula konsumsi dan mengganggu pasaran gula produksi PTPN. Adapun perbedaan gula premium adalah gula dengan rafinasi adalah International Commission For Uniform Methods Of Sugar Analysis (ICUMSA)-nya. Gula premium produksi PTPN X memiliki ICUMSA 40 International Unit (IU), sedangkan gula rafinasi di bawah 40 IU. Adi menuturkan, PTPN X mulai memproduksi gula premium di pabrik gula (PG) Pesantren Baru Kediri minggu terakhir Juli 2015. Selanjutnya, PTPN X akan mulai memproduksi gula premium di PG Ngadirejo Kediri dan Gempolkrep Mojokerto. Asal tahu saja, saat ini PTPN X mengoperasikan sebelas pabrik gula di Jawa Timur. "Kami baru mencoba memproduksi 600 ton per hari selama trial," terang Adi kepada KONTAN, Selasa (11/8). Dengan asumsi musim giling berlangsung selama 150 hari, berarti produksi gula premium PTPN X bisa mencapai 90.000 ton. Nantinya, PTPN X akan mengemas gula premium tersebut dengan ukuran 50 kilogram (kg). "Meski kualitasnya sama bagusnya dengan gula rafinasi, kami akan tetap menjualnya sebagai gula konsumsi. Tapi tidak tertutup kemungkinan kami akan memasok industri makanan dan minuman," ujar Adi. Adi menjelaskan lebih lanjut, tahun ini, PTPN X menargetkan produksi gulanya mencapai 574.000 ton, tumbuh 22% di atas realisasi produksi tahun lalu sebanyak 468.338 ton. Perusahaan juga menargetkan rendemen bertambah dari 7,65% menjadi 8,34%. Ekspansi PTPN X yang lain tahun ini adalah menambah luas lahan tebunya menjadi 80.000 hektare (ha). Tahun lalu, perusahaan tercatat memiliki 72.434 ha lahan tebu yang terdiri dari 70.168 ha tanaman rakyat dan 2.266 ha tanaman sendiri. Sebagai informasi tambahan, gula mendominasi 80% pendapatan PTPN X yang ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliun tahun ini. Selain gula, perusahaan juga memproduksi tembakau, pupuk kompos, dan cutting bobbin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTPN X akan produksi 90.000 ton gula premium
JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X (Persero) tidak mau tinggal diam melihat serbuan gula rafinasi impor. Perusahaan pelat merah itu mulai memproduksi gula premium sendiri. Sekretaris Perusahaan PTPN X Adi Santoso bilang, perusahaannya ingin membuktikan pabrik gula dalam negeri mampu memproduksi gula premium tanpa harus mengimpor raw sufar sebagai bahan baku gula rafinasi. Pasalnya, PTPN X menilai impor gula rafinasi selama ini terlalu banyak sehingga banyak yang merembes ke pasar gula konsumsi dan mengganggu pasaran gula produksi PTPN. Adapun perbedaan gula premium adalah gula dengan rafinasi adalah International Commission For Uniform Methods Of Sugar Analysis (ICUMSA)-nya. Gula premium produksi PTPN X memiliki ICUMSA 40 International Unit (IU), sedangkan gula rafinasi di bawah 40 IU. Adi menuturkan, PTPN X mulai memproduksi gula premium di pabrik gula (PG) Pesantren Baru Kediri minggu terakhir Juli 2015. Selanjutnya, PTPN X akan mulai memproduksi gula premium di PG Ngadirejo Kediri dan Gempolkrep Mojokerto. Asal tahu saja, saat ini PTPN X mengoperasikan sebelas pabrik gula di Jawa Timur. "Kami baru mencoba memproduksi 600 ton per hari selama trial," terang Adi kepada KONTAN, Selasa (11/8). Dengan asumsi musim giling berlangsung selama 150 hari, berarti produksi gula premium PTPN X bisa mencapai 90.000 ton. Nantinya, PTPN X akan mengemas gula premium tersebut dengan ukuran 50 kilogram (kg). "Meski kualitasnya sama bagusnya dengan gula rafinasi, kami akan tetap menjualnya sebagai gula konsumsi. Tapi tidak tertutup kemungkinan kami akan memasok industri makanan dan minuman," ujar Adi. Adi menjelaskan lebih lanjut, tahun ini, PTPN X menargetkan produksi gulanya mencapai 574.000 ton, tumbuh 22% di atas realisasi produksi tahun lalu sebanyak 468.338 ton. Perusahaan juga menargetkan rendemen bertambah dari 7,65% menjadi 8,34%. Ekspansi PTPN X yang lain tahun ini adalah menambah luas lahan tebunya menjadi 80.000 hektare (ha). Tahun lalu, perusahaan tercatat memiliki 72.434 ha lahan tebu yang terdiri dari 70.168 ha tanaman rakyat dan 2.266 ha tanaman sendiri. Sebagai informasi tambahan, gula mendominasi 80% pendapatan PTPN X yang ditargetkan mencapai Rp 1,2 triliun tahun ini. Selain gula, perusahaan juga memproduksi tembakau, pupuk kompos, dan cutting bobbin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News