PTPN X operasikan pabrik bioetanol akhir tahun ini



JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X akan mengoperasikan pabrik bioetanol di Jawa Timur pada akhir tahun ini. Pabrik bioetanol berkapasitas produksi 33.000 kiloliter per tahun tersebut diharapkan bakal mampu mendongkrak pendapatan perusahaan pada 2014.

Subiyono, Direktur Utama PTPN X mengatakan, pihaknya akan mengoperasikan pabrik yang berlokasi di Gempolkrep, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur tersebut pada Oktober 2013 akhir atau November 2013 awal. "Pada Juni 2013, pabrik sudah mulai beroperasi tapi tahap commisioning," katanya, Selasa (14/5).

Pabrik bioetanol itu akan menjadi bagian yang terintegrasi dari pabrik gula (PG) milik PTPN X. "Sehingga kami memiliki bisnis dari hulu hingga hilir," tambah Subiyono.


Dengan asumsi harga jual bioetanol Rp  7.000 per liter, Subiyono berharap perusahaannya akan mampu mengantongi pendapatan sebesar Rp  231 miliar per tahun dari penjualan bioetanol tersebut. Penjualan bioetanol akan semakin memperbesar pendapatan perusahaan pelat merah ini dari sektor non-gula.

Pabrik bioetanol PTPN X dibangun dengan kerjasama New Technology Development Organization (Nedo) asal Jepang. Mulai dikerjakan pada 2011, operasional pabrik ini meleset dari target yaitu akhir 2012.

Dalam penandatanganan kerjasama antara Nedo dengan PTPN X pada 2011 lalu, disebutkan pabrik ini akan mengolah sekitar 115.000 ton molases menjadi bioetanol dari sisa produksi 11 pabrik gula PTPB X. Oleh karena itu Subiyono mengaku tidak khawatir dengan pasokan bahan baku bioetanol.

 Dalam pembangunan pabrik, teknologi konstruksi dan pemasangan pipa pembuangan limbah akan menggunakan teknologi Indonesia. Sedangkan pengolahan tebu menjadi bioetanol menggunakan teknologi Jepang.

Dalam proyek kerjasama, Jepang memberikan bantuan hibah US$ 16 juta, sementara Pemerintah Indonesia menyediakan dana US$ 9,5 juta. Subiyono bilang, investasi  pembangunan pabrik bioetanol mencapai Rp  467,79 miliar.

Selain menggenjot produksi bioetanol. PTPN X pada tahun ini menargetkan produksi gula 538.000 ton. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan produksi gula tahun lalu sebesar 494.000 ton. Perusahaan ini juga akan menambah areal penanaman tebu 76.000 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa