SURABAYA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI ditunjuk oleh
holding menjadi proyek percontohan penerapan sistem manajemen informasi
Enterprise Resource Planning (ERP). Ini merupakan aplikasi yang mengintegrasikan seluruh fungsi di dalam suatu perusahaan secara awal hingga akhir. Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan menjelaskan ERP merupakan sistem manajemen informasi mulai dari fungsi pengadaan, produksi, distribusi, penjualan hingga pengelolaan sumber daya manusia (SDM). "Kami siap
go live pada 1 Februari 2017, dan dengan menggunakan ERP, diyakini perusahaan akan mampu menghadapi persaingan bisnis," kata Dolly dalam keterangan persnya, Jumat (27/1).
Alasannya, sistem ERP menyajikan data aktual mengenai kondisi internal perusahaan dan analisis multifungsional. Ini akan memudahkan top manajemen untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat. "Sistem manajemen informasi PTPN sebelumnya masih dilakukan secara manual, dan setiap pabrik gula (PG) memiliki sistem sendiri-sendiri, mulai dari rencana produksi, distribusi, penjualan dan kredit usaha yang dibutuhkan petani di setiap PG masih manual yakni bertemu langsung dengan sinder," kata Dolly. Dia menjelaskan PTPN XI ditunjuk sebagai proyek percontohan untuk modul tanaman semusim, sedangkan PTPN V ditunjuk sebagai modul untuk tanaman tahunan. "Selanjutnya, sistem ERP tersebut nantinya secara
roll out diteruskan oleh PTPN yang lain secara bertahap sehingga seluruh BUMN perkebunan ini terintegrasi dengan holding," katanya. Dolly menambahkan, dengan adanya sistem baru tersebut secara langsung akan mengubah budaya kerja karyawan, yang sebelumnya dilakukan secara manual, kini dilakukan secara terintegrasi dan transparan. "Jadi sistem kerja yang dulu manual kini menjadi tersistem dan menjadi satu kesatuan yang utuh dan serba realtime dan terpantau langsung mulai dari unit kerja di pabrik gula paling barat sampai ke timur. Dengan begitu akan ada pengendalian biaya yang lebih baik," ujarnya. Dengan begitu, lanjut Dolly, PTPN XI memiliki pijakan untuk melangkah menjadi perusahaan yang go global dan setiap proses manajemen yang tercatat di sistem dapat diterima oleh investor dunia. "Sistem ini juga merupakan persiapan bagi kami untuk menuju
Initial Public Offering (IPO) karena manajemen perusahan mudah dipantau dan dapat dipercaya," katanya. Secara kesiapan SDM, kata Dolly, perseroan telah melakukan sosialisasi kepada karyawan dan memberikan motivasi serta pelatihan-pelatihan dalam menggunakan sistem ERP tersebut.
Adapun dalam ERP tersebut terdapat sejumlah modul penting yang memiliki fungsi khusus, di antaranya modul
Finance yang bertanggung jawab dalam proses transaksi keuangan serta penjualan, modul
controlling (C) untuk akutansi dan pengendalian biaya. Selain itu modul
Plant Maintenance (PM) untuk pemeliharaan aset,
Project System (PS) untuk pengelolaan proyek dan aktivitas lainnya,
Production Planning (PP) untuk perencanaan produksi, dan
Quality Management (QM) untuk pengendalian kualitas. Ada pula modul
Sales and Distribution (SD) untuk aktivitas penjualan dan distribusi, Material Management (MM) untuk pengadaan dan pergudangan, serta
Human Capital Management (HCM) untuk pengelolaan sumber daya manusia dan penggajian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto