PTPP akan mencari dana hingga Rp 7 triliun



JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) berencana mencari dana Rp 11 triliun tahun ini. Emiten konstruksi ini akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas ekspansi dan juga mengerjakan proyek-proyek yang telah diperoleh.

Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, tahun ini, pihaknya mengganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) Rp 2,85 triliun. Untuk menutup kebutuhan belanja modal, emiten pelat merah ini membutuhkan dana investasi sekitar Rp 9 triliun-Rp 10 triliun. Ini termasuk untuk kebutuhan modal kerja.

PTPP berniat mencari pendanaan eksternal hingga sekitar 70% dari total dana investasi. "Jadi kami akan fund rising sebesar Rp 7 triliun untuk mem-back up capex tersebut," kata Tumiyana, akhir pekan lalu.


Tumiyana bilang, seluruh capex akan dianggarkan dari kas internal yang per Maret mencapai Rp 1,31 triliun. Untuk mengejar target pendapatan Rp 21 triliun tahun ini, PTPP memerlukan modal kerja untuk menggarap proyek-proyek yang telah diperoleh Rp 4 triliun.

Untuk mendanai modal kerja, PTPP akan mencari dana lewat kombinasi pinjaman bank dan obligasi. PTPP akan memilih kedua instrumen tersebut dengan kombinasi yang memberikan biaya paling murah.

PTPP memproses penerbitan obligasi sebesar Rp 600 miliar melalui anak usahanya PT PP Properti Tbk (PPRO). PTPP memang berharap mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk memperbesar ekpansinya terutama di proyek-proyek infrastruktur.

Tapi berbeda dengan emiten BUMN lain, PTPP tidak berencana rights issue tanpa PMN. Tumiyana bilang, ruang pendanaan PTPP masih besar untuk ekspansi. Rasio utang terhadap ekuitas PTPP baru mencapai 2,7 kali.

Tanpa PMN, PTPP masih bisa mencari dana lewat pinjaman bank maupun obligasi. "Ruang pendanaan kami masih aman," ujar Tumiyana.

Jika pemerintah menyetujui pengucuran PMN tahun ini, PTPP akan kembali mengerek target belanja modal. PTPP diusulkan mendapat PMN Rp 2 triliun dalam RAPBN 2016. PMN akan kembali dibahas pada APBNP 2016.

Tahun ini PTPP menargetkan kontrak baru Rp 31 triliun. Sekitar 53,7 % dibidik dari proyek building, dari proyek irigasi 6%, infrastruktur 15,6 %, proyek energi 4%, dan sisanya proyek pelabuhan.

Hingga minggu keempat April ini, PTPP telah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4,98 triliun atau 16,08% dari target. Tumiyana bilang, pihaknya masih membidik banyak proyek infrastruktur saat ini. "Masih dalam proses tender. Tidak bisa kita sampaikan," ujarnya.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, PTPP mengantongi pendapatan Rp 2,59 triliun. Angka ini melonjak 30,57% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Tapi, laba bersih PTPP hanya naik 4,96%, menjadi Rp 98,17 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie