KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu tersendatnya arus kas (cashflow) emiten konstruksi pelat merah menjadi salah satu perhatian pasar belakangan ini. Namun, PT PP Tbk (PTPP) memastikan, dapat membukukan arus kas positif pada akhir tahun ini. Hingga September tahun ini, arus kas operasi PTPP memang masih negatif Rp 1,5 triliun. Tapi, angka ini sudah lebih baik dibandingkan arus kas periode Januari hingga Juni 2017 lalu, yakni negatif Rp 2,1 triliun. Tumiyana, Direktur Utama PTPP, menyebut, arus kas operasi yang negatif di semester pertama, merupakan siklus bisnis industri konstruksi yang normal. Biasanya, arus kas akan membaik pada semester kedua, seiring dengan meningkatnya penyerapan anggaran pemerintah dan belanja BUMN.
Sampai akhir Desember 2017, PTPP yakin arus kas operasi bisa kembali positif sebesar Rp 1,7 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan arus kas pada tahun 2016 lalu, yakni Rp 986 miliar. "Posisi finansial masih solid dan terkendali, sehingga PTPP bisa membukukan arus kas operasi yang positif dalam lima tahun terakhir," imbuh Tumiyana, Senin (11/12). Ia mengatakan, rasio keuangan PTPP masih sehat. Misalnya, hingga September 2017, PTPP memiliki total utang berbunga sebesar Rp 8,2 triliun. Sementara itu, posisi ekuitas PTPP tercatat Rp 12,5 triliun. Dengan demikian, rasio utang terhadap ekuitas PTPP hanya sekitar 0,6 kali. Lalu, rasio utang PTPP terhadap asetnya juga masih di bawah 1 kali. "Posisi ini menunjukkan tingkat leverage kami terkendali," ujar Tumiyana.