PTPP bidik laba bersih 2011 melonjak 66%



JAKARTA. Kocek PT PP Tbk (PTPP) tampaknya akan semakin tebal tahun ini. Maklum, perusahaan konstruksi ini menargetkan laba bersihnya bakal melonjak tajam.

PTPP berharap bisa mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 66% sepanjang 2011. Optimisme ini dilatari membanjirnya proyek yang ditangani PTPP.

Direktur Utama PTPP Musyanif mengatakan, pihaknya memproyeksikan laba bersih tahun ini bisa mencapai Rp 335 miliar. Bandingkan dengan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 201 miliar.


Kinerja perusahaan pelat merah ini juga akan terdongkrak lantaran ada beberapa proyek yang diproyeksikan rampung tahun lalu, tetapi nyatanya baru bisa selesai tahun ini. Selain itu, PTPP tetap mencari kontrak baru. "Kami optimistis perolehan kontrak baru akan meningkat dua kali lipat dibandingkan di tahun 2010," ujarnya di Jakarta, kemarin (27/1).

Perusahaan konstruksi ini menargetkan mampu mengantongi total kontrak (order book) sebesar Rp 22 triliun. Kontrak itu terdiri dari kontrak baru senilai Rp 16 triliun dan kontrak carry over atau sisa kontrak tahun lalu sebesar Rp 6 triliun.

Tahun lalu, total nilai order book PTPP mencapai Rp 11,1 triliun. Dari jumlah itu, yang merupakan kontrak baru senilai Rp 8,5 triliun dan kontrak carry over Rp 2,6 triliun.

Karena itulah, PTPP menargetkan bisa meraup pendapatan Rp 8,4 triliun, atau naik 90% dari omzet tahun lalu. Untuk mencapainya, mereka akan lebih fokus menggarap sektor infrastruktur.

Proyek-proyek infrastruktur yang jadi sasaran antara lain proyek pembangunan pembangkit listrik (power plant), pelabuhan dan jalan. PTPP juga tengah membidik proyek PLN. Proyek ini terdiri dari pembangunan dua pembangkit listrik dan dua pelabuhan. Total nilai proyek tersebut sekitar Rp 5,7 triliun.

PTPP bersama Pelindo II juga membentuk perusahaan patungan untuk mengembangkan perairan daerah di utara Kalibaru, Jakarta, berikut fasilitasnya. Nilai investasinya mencapai Rp 3 triliun.

Porsi PTPP dalam proyek tersebut sekitar 10%-20%. Sebenarnya, ini salah satu proyek yang tertunda. Seharusnya proyek ini digarap Desember 2010, tetapi tertunda jadi kuartal pertama 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can