PTPP Genggam Kontrak Pembangunan IKN Nusantara Senilai Rp 5,54 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (persero) Tbk (PTPP) telah mengamankan kontrak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur sebesar Rp 5,54 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, ada 10 proyek insfrastruktur yang sudah dan masih dikerjakan oleh PTPP. 

“Total ada 10 paket proyek yang paling besar Istana Presiden, kemudian kantor presiden, ada jalan tol juga. kemudian kantor sekretariat negara, rusun 9,  dan pengembangan wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP),” ungkap Bakhtiyar, kepada awak media pada Selasa (5/9) di Jakarta. 


Setiap proyek IKN tersebut memiliki progres pengerjaan yang berbeda-beda. Seperti, kantor presiden misalnya yang sudah berprogres 35%. Sedangkan untuk penataan lahan KIPP sudah rampung 100%. 

Baca Juga: Hingga Agustus, PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 22,5 Triliun

Pihaknya mengklaim, pengerjaan dari setiap proyek masih sesuai dengan target yang ditetapkan. PTPP menargetkan, keseluruhan proyek tersebut sudah bisa digunakan pada 17 Agustus 2024 mendatang. 

“Progresnya masih berjalan. Semoga meskipun belum selesai keseluruhan secara fungsional bisa mencapai 17 Agustus 2024,” ujarnya. 

Bakhtiyar mengatakan, proyek-proyek IKN mayoritas merupakan proyek infrastruktur jangka panjang atau multi years. Pengerjaannya ada yang berlanjut dua hingga tiga tahun ke depan. 

Ini sejalan dengan strategi PTPP yang juga lebih banyak membidik proyek-proyek jangka panjang. Maklumlah, memasuki tahun politik memang cenderung membuat pengerjaan proyek infrastruktur melesu dari biasanya. 

 
PTPP Chart by TradingView

“Tahun depan kan ada pemilu. Perusahaan berusaha mengamankan dengan proyek-proyek multi years. Jadi tahun depan kami tidak bergantung pada proyek baru,” jelasnya. 

Hingga Agustus 2023,  PTPP mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp22,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 40% secara year on year (yoy). 

Pihaknya optimistis mampu merealisasikan perolehan kontrak baru yang ditargetkan sebesar Rp 34,5 triliun hingga penghujung tahun nanti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .