PTPP incar kontrak baru Rp 31 triliun tahun ini



JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menargetkan kontrak baru tahun ini sebesar Rp 31 triliun. Jumlah tersebut naik 14,7% dibanding dengan realiasi tahun lalu yakni sebesar Rp 27,014 triliun.

Agus S Kana, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan, sebagian besar target tersebut akan dibidik dari proyek BUMN. "Proyek BUMN ditargetkan 46%," uajrnya pada KONTAN, Senin (11/1).

Sementara, proyek pemerintah dibidik 33% dan swasta 21%. Adapun realisasi kontrak baru tahun lalu, proyek BUMN menyumbang porsi 44,4%, lalu proyek swasta 36,8% dan proyek pemerintah 18,8%.


Agus mengatakan tahun ini perseroan meningkatkan porsi proyek pemerintah karena perseroan memperkirakan realisasi belanja pemerintah tahun ini akan lebih cepat.

Dia menambahkan, sebagian besar kontrak baru tersebut akan dibidik dari proyek konstruksi yakni sekitar 52%, jalan tol 16%, sektor energi 18% dan sisanya dari proyek lain-lain. Hanya saja, Agus tidak mau merinci proyek apa saja yang akan dibidik perseroan tahun ini.

Sementara laba bersih tahun ini ditargetkan mencapai Rp 1 triliun dan pendapatan Rp 20 triliun. Agus memperkirakan, laba bersih perseroan tahun lalu bisa tumbuh lebih dari 39% dari tahun 2014.

Tahun ini, PTPP akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 2,85 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari serapan capex emiten konstruksi ini pada tahun 2015 sebesar Rp 1,25 triliun.

Agus bilang, capex tersebut akan dianggarakan dari kas internal dan pendanaan eksternal. Namun, dia belum bisa menyampaikan rinciannya pendanaan tersebut. "Kalau pendanaan eksternal akan dikaji antara pinjaman bank, MTN dan obligasi tergantung kondisi pasar," katanya

Capex tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak-anak usaha.

Adapun kontrak baru yang didapat perseroan sepanjang tahun lalu diantaranya proyek Jalan Pariaman sebesar Rp 242 miliar, Proyek Bandara Kertajati Jawa Barat sebesar Rp 570 miliar, Proyek jalan tol Bakauheni- Palembang Rp 3,3 triliun, power plant GE 500 MW Rp 953 miliar dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie