KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk berpeluang mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahun ini. Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi, mengatakan bahwa posisi
order book perusahaan saat ini berkisar Rp 40 triliun, dengan periode pengerjaan yang bersifat
multi years. Sebanyak Rp 20 triliun nilai pekerjaan di antaranya berpeluang dicatatkan dalam pembukuan laba rugi tahun ini. “Tahun ini kita proyeksi penjualan di sekitar Rp 21 triliun,
revenue kita,” ujar Bakhtiyar kepada Kontan.co.id, Jumat (1/9).
Angka pendapatan yang diproyeksikan manajemen melampaui raihan tahun lalu. Menukil laporan keuangan tahunan perusahaan, PTPP membukukan pendapatan sebesar Rp 18,92 triliun di tahun 2022, naik 12,87% dibanding realisasi pendapatan PTPP di tahun 2021 yang sebesar Rp 16,76 triliun.
Baca Juga: PTPP Dukung Wacana Model Pendanaan Berbasis Proyek Atas perolehan tersebut, PTPP mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 271,69 miliar di tahun 2022. Jumlah tersebut tumbuh 2,15% dibanding realisasi tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 265,97 miliar. Order book sekitar Rp 40-an triliun berasal dari banyak proyek yang telah digenggam PTPP. Sebanyak 10 proyek berjalan di antaranya sudah memiliki konstruksi pengerjaan fisik di atas 80% menurut data 27 Agustus 2023. Pertama, Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap I dengan kemajuan/progress fisik 99,7%. Target perusahaan, proyek ini bisa rampung pada November 2023. Kedua, Pembangunan Makassar New Port Tahap IB dan Tahap IC dengan progress fisik 98,23% dan target penyelesaian pada September 2023. Ketiga, Proyek Pegadaian Tower dengan progress fisik 92,03% dan target penyelesaian pada Maret 2024. Keempat, proyek Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project dengan progress fisik 90,27%, dan target penyelesaian pada September 2023. Kelima, proyek KCC Glass Kit Batang dengan progress fisik 87,85%, dan target penyelesaian pada Oktober 2023. Keenam, proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Indrapura – Kisaran dengan progress fisik 86,71% dan target penyelesaian pada September 2023. Ketujuh, proyek Gedung IT Bank Mandiri dengan progress fisik 85,45%, dan target penyelesaian pada Desember 2023.
Kedelapan, proyek SULUT-1 Coal Fired Steam Power Plant dengan progress fisik 85,83%, dan target penyelesaian pada Juli 2024. Kesembilan, proyek Bendungan Tiu Suntuk (Paket-II) dengan progress fisik 83,41%, dan target penyelesaian pada Desember 2023.
Kesepuluh, TIMOR-1 Coal Fired Steam Power Plant. “Progress fisik (proyek TIMOR-1 Coal Fired Steam Power Plant) 82,03%, dan target penyelesaian pada Desember 2023,” pungkas Bakhtiyar. Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, PTPP telah membukukan pendapatan usaha Rp 8,04 triliun di sepanjang Januari-Juni 2023, turun 10,81% dibanding realisasi pendapatan usaha Januari-Juni 2022 yang mencapai Rp 9,02 triliun. Dari perolehan tersebut, PTPP mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 96,41 miliar di Januari-Juni 2023. Jumlah tersebut naik 10,87% dibanding realisasi periode Januari-Juni 2022 yang sebesar Rp 86,96 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .