JAKARTA. Dalam lima bulan pertama 2015, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun. Dengan demikian emiten konstruksi pelat merah ini telah merealisasikan 36% target kontrak barunya yang dipatok Rp 27 triliun hingga ujung tahun. Jika dibanding dengan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,63 triliun, realisasi ini tumbuh 48%. Dengan demikian, perolehan kontrak baru PTPP ini melebihi target awal perseroan yakni sebesar Rp 8,6 triliun. Dengan pencapaian tersebut maka total order book PTPP sampai akhir Mei mencapai Rp 38,8 triliun yang didalamnya termasuk kontrak carry over tahun 2014 sebesar Rp 29 triliun. Walaupun pelaksananan proyek pemerintah mundur dari target semula, perolehan kontrak baru perseroan tetap tinggi karena mendapat kepercayaan dari pihak swasta. PTPP tetap optimis bisa memperoleh kontrak proyek dari infrastruktur pemerintah dalam beberapa bulan mendatang seiring tekad pemerintah mempercepat pelaksanaan proyek-proyek APBN. "Kita optimis mampu mencapai kinerja akhir tahun sesuai dengan target yang ditetapkan," kata Bambang Triwibowo, Direktur Utama PTPP dalam keterangan resminya, Kamis (4/6). Saat ini perseroan juga tengah membidik empat proyek pembangkit listrik yang nilainya mencapai Rp 21 triliun. Adapun realisasi kontrak baru sampai akhir Mei diperoleh melalui proyek- proyek pemerintah seperti jalan tol Bawen-Solo Rp 339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp 236 miliar, Sabodam Merapi Rp 61 miliar, dan jalan tol Solo-Kertosono Rp 55 miliar. Selain itu, kontrak anyar PTPP ada proyek Reklamasi Mandala City Makassar Rp 2,5 triliun, pelabuhan Kuala Tanjung Rp 897 miliar, St.Moritz Makassar Rp 576 miliar, one otium Residence antasari Jakarta Rp 472 miliar, Mahattan Greenland Rp351 miliar, Apartemen Gunawangsa surabaya Rp 327 miliar, dan CBD Karawaci Banten Rp 312 miliar. Casia Condotel di Bintan Rp 242 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani Semarang Rp 141 miliar, Gedung Jasa Marga Jakarta Rp 112 miliar, Rumah Indonesia di Dilli Timur Leste Rp 77 miliar. Disamping itu realisasi kontrak anyar juga disumbang oleh anak usaha yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 900 miliar, PTPP Pracetak Rp 569 miliar, dan PTPP peralatan Rp 87 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTPP kantongi 36% target kontrak baru
JAKARTA. Dalam lima bulan pertama 2015, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 9,8 triliun. Dengan demikian emiten konstruksi pelat merah ini telah merealisasikan 36% target kontrak barunya yang dipatok Rp 27 triliun hingga ujung tahun. Jika dibanding dengan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,63 triliun, realisasi ini tumbuh 48%. Dengan demikian, perolehan kontrak baru PTPP ini melebihi target awal perseroan yakni sebesar Rp 8,6 triliun. Dengan pencapaian tersebut maka total order book PTPP sampai akhir Mei mencapai Rp 38,8 triliun yang didalamnya termasuk kontrak carry over tahun 2014 sebesar Rp 29 triliun. Walaupun pelaksananan proyek pemerintah mundur dari target semula, perolehan kontrak baru perseroan tetap tinggi karena mendapat kepercayaan dari pihak swasta. PTPP tetap optimis bisa memperoleh kontrak proyek dari infrastruktur pemerintah dalam beberapa bulan mendatang seiring tekad pemerintah mempercepat pelaksanaan proyek-proyek APBN. "Kita optimis mampu mencapai kinerja akhir tahun sesuai dengan target yang ditetapkan," kata Bambang Triwibowo, Direktur Utama PTPP dalam keterangan resminya, Kamis (4/6). Saat ini perseroan juga tengah membidik empat proyek pembangkit listrik yang nilainya mencapai Rp 21 triliun. Adapun realisasi kontrak baru sampai akhir Mei diperoleh melalui proyek- proyek pemerintah seperti jalan tol Bawen-Solo Rp 339 miliar, jalan Sibolga-Batas Tapsel di Sumatera Utara Rp 236 miliar, Sabodam Merapi Rp 61 miliar, dan jalan tol Solo-Kertosono Rp 55 miliar. Selain itu, kontrak anyar PTPP ada proyek Reklamasi Mandala City Makassar Rp 2,5 triliun, pelabuhan Kuala Tanjung Rp 897 miliar, St.Moritz Makassar Rp 576 miliar, one otium Residence antasari Jakarta Rp 472 miliar, Mahattan Greenland Rp351 miliar, Apartemen Gunawangsa surabaya Rp 327 miliar, dan CBD Karawaci Banten Rp 312 miliar. Casia Condotel di Bintan Rp 242 miliar, Apron Bandara Ahmad Yani Semarang Rp 141 miliar, Gedung Jasa Marga Jakarta Rp 112 miliar, Rumah Indonesia di Dilli Timur Leste Rp 77 miliar. Disamping itu realisasi kontrak anyar juga disumbang oleh anak usaha yakni PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp 900 miliar, PTPP Pracetak Rp 569 miliar, dan PTPP peralatan Rp 87 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News