KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persro) Tbk (
PTPP) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 30,2 triliun hingga periode November 2023. Mayoritas perolehan kontrak tersebut berasal dari proyek pemerintah. Perusahaan konstruksi pelat merah ini menetapkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp 34,5 triliun di sepanjang tahun 2023. Artinya, pencapaian hingga bulan November sudah memenuhi 87,5% dari target yang ditetapkan perusahaan. Sekretaris PTPP Bakhtiyar Efendi menyatakan, perolehan kontrak baru PTPP hingga November 2023 utamanya ditopang oleh proyek pemerintah dengan porsi 41%, kemudian disusul proyek BUMN dan proyek swasta masing-masing sebesar 34% dan 25%.
Namun demikian, PTPP sendiri akan terus mengikuti tender tidak terbatas.
Baca Juga: PTPP Targetkan Kenaikan Pendapatan hingga 10% pada Tahun Depan “Namun tetap berfokus pada market APBN, BUMN dan swasta yang prospektif serta memaksimalkan tender dengan proyek yang disertai Uang Muka (UM) agar tidak memberatkan
cashflow di awal proyek,” ungkap Bakhtiyar, kepada
Kontan.co.id, Selasa (2/12). Menurutnya, peluang proyek pemerintah juga cukup besar ke depannya. Hal ini seiring dengan peningkatan anggaran infrastruktur pada APBN 2024 sebesar 5,8% menjadi Rp 422,7 triliun. “Tentunya hal ini meningkatkan optimisme perusahaan baik dalam mendukung penyelesaian proyek infrastruktur prioritas seperti IKN dan Proyek Strategis Nasional,” jelasnya. Sebagai strategi pertumbuhan ke depan, PTPP akan berfokus memperkuat
core business perusahaan di sektor konstruksi terutama di segmen infrastruktur dan gedung, serta lebih selektif dan pruden pada aspek investasi namun tetap mengoptimalkan aset eksisting, seperti perumahan, apartemen, hotel, dan komersial.
Selain itu, PTPP akan melakukan akselerasi divestasi dan optimalisasi
cash flow dengan tetap mengedepankan inovasi,
lean construction, memperkuar
risk management dan tata kelola perusahaan Mengutip catatan KONTAN, PTPP menargetkan pertumbuhan nilai proyek sebesar 5% di tahun 2024. Proyek yang dikerjakan PTPP pada tahun 2024 tidak akan jauh dari area infrastruktur, gedung, dan engineering procurement construction (EPC). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari