PTPP Masih Incar Proyek Pemerintah dan BUMN pada Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT PP Tbk (PTPP) masih mengincar perolehan kontrak daru dari proyek-proyek yang dimiliki pemerintah dan BUMN pada 2023 mendatang. 

Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Effendi menyatakan, terkait target kontrak baru di 2023, angkanya masih dalam tahap finalisasi dan penyusunan internal perusahaan. Namun demikian, dari segi sasaran proyek yang ingin diraih, pihaknya masih mengincar proyek dari APBN, Capex BUMN, dan beberapa swasta.

PTPP juga telah menyusun strategi jangka panjang maupun jangka pendek untuk menghadapi tahun politik dan ancaman resesi global di tahun 2023. Adapun, salah satu strategi yang dijalankan tahun depan adalah tetap selektif dalam mencari kontrak baru. 


Baca Juga: PTPP Meraih Kontrak Baru Rp 22,89 Triliun Hingga Pekan Kedua November 2022

"Dengan terus memberikan added value untuk selalu memberikan kualitas terbaik dengan harga kompetitif," ujar Bakhtiyar, kepada Kontan.co.id, Senin (12/12). 

Namun sayang, pihaknya juga belum bisa buka-bukaan lebih lanjut menyoal target pendapatan maupun alokasi belanja modal (capex) untuk tahun 2023. Mengingat target kerja PTPP  masih dalam tahap finalisasi dan penyusunan internal perusahaan.

Sekedar informasi, PTPP mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 21,82 triliun sampai dengan akhir Oktober. Perolehan kontrak baru ini meningkat 50,79% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 14,47 triliun.

Perolehan kontrak baru dari BUMN mendominasi pencapaian PTPP dengan kontribusi sebesar 49%. Kontrak baru dari pemerintah sebesar 36%, dan swasta sebesar 15%. Komposisi perolehan proyek tersebut terdiri dari induk sebesar 78% dan anak usaha sebesar 22%.

 
PTPP Chart by TradingView

Hingga kuartal III-2022, PTPP telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 211 miliar. Keuntungan emiten BUMN ini naik sebesar 2,94% dari Rp 205 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba PTPP turut ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha sebesar 20% menjadi Rp 13,46 triliun per September 2022 dibanding pencapaian di periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 11,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .