PTPP mencari dana segar Rp 2 triliun



JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) membatalkan rencana menerbitkan obligasi tahun ini. Emiten konstruksi pelat merah ini memilih mencari dana yang bisa meningkatkan ekuitas lewat interim equity.

PTPP menargetkan tambahan dana dari interim equity tahun ini sekitar Rp 1 triliun–Rp 2 triliun. Ini di luar penambahan ekuitas Rp 4,41 triliun dari aksi rights issue yang segera digelar.

Agus Purbianto, Direktur Keuangan PTPP, mengatakan, pendanaan interim equity dipilih agar ekuitas PTPP bertambah dan bisa mempunyai ruang lebih besar untuk menambah pinjaman. Dus, perseroan ini akan lebih mudah mendanai ekspansi.


Agus bilang, bila menerbitkan obligasi, PTPP akan sulit memperbesar pinjaman di masa depan. "Kalau pakai interim ini, kami bisa menambah kapasitas utang sehingga kemungkinan pendanaan lebih luas," kata dia, Selasa (23/8).

Agus mengatakan, interim equity tersebut akan diperoleh dari lembaga keuangan non bank, yakni manajer investasi, yang selanjutnya akan diinvestasikan pada proyek-proyek PTPP. Pendanaan ini menggunakan skema bagi hasil.

Manajer investasi biasanya akan menerbitkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT) untuk mendanai proyek. Adapun besaran skema bagi hasil akan ditetapkan berdasarkan negosiasi antara PTPP dan manajer investasi.

"Kami tidak bisa bilang persenannya. Manajer investasi kan punya posisi dan arah investasi dari investor dan kami akan negosiasi di situ rata-rata penghasilan proyeknya," jelasnya.

Agus mengatakan, interim equity tersebut ditargetkan bisa didapatkan pada kuartal IV mendatang. Saat ini, PTPP tengah menjajaki kerjasama dengan lembaga pendanaan domestik untuk memanfaatkan peluang dana repatriasi dari program tax amensty.

PTPP berencana mencari interim equity untuk memperkuat modal PP Energi. "Saat ini kami sudah punya pembangkit di Meulaboh dan beberapa lagi yang sedang dibidik," kata Agus.

Abdul Haris Tatang, Direktur PTPP, mengatakan, perseroan ini melalui PP Energi tengah mengikuti tender empat proyek pembangkit listrik dari PLN. Keempat proyek ini adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bangka-1, PLTU Kalselteng-3, PLTU Kaltim-3, dan PLTU Kaltim-6.

Tatang mengungkapkan, hingga tiga tahun ke depan pihaknya menargetkan investasi di pembangkit listrik atau independent power producer (IPP) mencapai 4.000 MW. Agus mengatakan, suntikan modal akan dilakukan ke PP Energi tergantung pada perkembangan investasi.

PTPP masih memiliki dana sisa IPO yang akan disuntikkan ke PP Energi Rp 200 miliar. Suntikan dana dari interim equity akan tergantung kekurangan nilai investasi IPP. Untuk empat tahun ke depan, PTPP menargetkan menjaring pendanaan lewat interim equity Rp 8 triliun–Rp 10 triliun, yang akan diteruskan ke anak-anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie