PTPP mengejar proyek baru dan berekspansi



JAKARTA. PT Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatatkan kinerja keuangan positif tahun lalu. Perusahaan konstruksi pelat merah ini mengantongi laba bersih 2012 sebesar Rp 309,68 Miliar, tumbuh 29% dibanding laba bersih 2011 senilai Rp 240,22 miliar.

Kenaikan laba bersih emiten berkode saham PTPP ini antara lain ditopang perolehan kontrak baru, pertumbuhan pendapatan, serta program efisiensi perusahaan. Sepanjang 2012, PTPP mencetak pendapatan usaha Rp 8 triliun, naik 28,44% dari pendapatan 2011 sebesar Rp 6,23 triliun.

Penyumbang terbesar pendapatan PTPP adalah bisnis konstruksi, yakni mencapai Rp 6,58 triliun atau setara 82% dari total pendapatan. Kemudian sektor engineering, procurement, construction (EPC) menyumbang Rp 1,3 triliun. "Sedangkan lini bisnis realty berkontribusi Rp 56 miliar dan properti senilai Rp 62 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan PTPP, Betty Ariana, Selasa (19/3).


PTPP mencatatkan order book sepanjang 2012 senilai Rp 27,6 triliun. Jumlah itu berasal dari kontrak baru senilai Rp 19,4 triliun dan kontrak carry over 2011 yang sebesar Rp 8,2 triliun.

Selama 2012, PTPP berhasil memperoleh sejumlah kontrak antara lain proyek Pelabuhan New Tanjung Priok atau Kalibaru senilai Rp 8,2 trilliun. PTPP juga menggarap proyek tujuh bandar udara di beberapa lokasi, yaitu Bandara Kualanamu Medan, Sutan Taha Jambi, Samarinda, Tarakan, Pontianak, Balikpapan, dan Ngurah Rai Bali.

Sampai akhir Februari 2013, PTPP telah mengantongi kontrak proyek baru mencapai Rp 2,36 triliun. Jumlah ini setara 12% dari total target kontrak di 2013 senilai Rp 19,7 triliun. Target tersebut naik tipis dari hasil nilai kontrak pada tahun lalu yang sebesar Rp 19,5 triliun.

Secara rinci, PTPP akan menggarap proyek properti seperti pembangunan Hotel JW Marriott Jakarta, komplek terpadu St Moritz Jakarta dan Hotel Uluwatu di Bali. Juga proyek pembangunan rumah susun di Surabaya. Untuk proyek rumah susun, PTPP menyiapkan investasi Rp 200 miliar. "Pembangunan rumah susun akan dimulai pada akhir 2013," tutur Ketut Darmawan, Direktur Operasi PTPP, Selasa (19/3).

Di proyek rumah susun, PTPP akan menggunakan lahan seluas 2.000 meter persegi. Konsep pembangunannya hampir sama dengan apartemen, namun menyasar kelas menengah.

Selain itu, PTPP menggarap Tunjungan Plaza V Surabaya dan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Perusahaan ini juga tengah membangun jalur rel kereta PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Sumatra Selatan untuk angkutan tambang batubara.

Tahun ini, PTPP mengalokasian belanja modal Rp 460 miliar. Sebagian besar dipakai untuk penyertaan modal di proyek pembangkit listrik, jalan tol, pelabuhan, pabrik beton pracetak, dan properti.

PTPP juga mulai memperbesar porsi lini usaha properti. Di tahun ini, PTPP siap mendirikan anak usaha di sektor properti. PTPP berniat mengucurkan modal Rp 70 miliar untuk anak usaha itu.

Selain menggarap lahan di Jakarta dan Surabaya, anak usaha PTPP di sektor properti bakal mengelola jaringan Park Hotel, yang selama ini di bawah kendali sang induk. Saat ini, PTPP baru memiliki dua Park Hotel yang beroperasi di Jakarta dan Bandung.

Di masa mendatang, PTPP menargetkan akan membangun dua Park Hotel saban tahun sampai memiliki sembilan hotel. PTPP sudah membidik beberapa lokasi hotel, antara lain di Surabaya, Bali, dan Makassar. "Kami mulai fokus menggenjot kontribusi bidang properti," ujar Ketut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro