PTPP mulai tergoda manisnya jalan tol



JAKARTA. Prospek cuan di bisnis jalan tol kian menggoda PT PP Tbk (PTPP). Buktinya, perusahaan konstruksi ini semakin giat mengincar proyek-proyek pada jalan bebas hambatan baik sebagai investor maupun kontraktor.

Baru-baru ini, perusahaan pelat merah tersebut sudah memenangkan tender tiga ruas jalan tol bersama konsorsium PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Ketiganya adalah jalan tol ruas Menado Bitung sepanjang 39 kilometer (km), ruas Balikpapan- Samarinda 99 km dan ruas Pandaan- Malang dengan 38 km. Total investasi ketiganya mencapai Rp 24,6 triliun.

Sekretaris Perusahaan PTPP Agus Samuel Kana mengatakan, penandatanganan kontrak atau Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) untuk ketiga ruas akan segera dilakukan.


"Porsi PTPP belum dipastikan berapa. Tapi kalau internal rate of return/IRR-nya bagus kita bisa 30%," ungkapnya pada KONTAN, Rabu (11/5).

Walau belum menjadikan investasi di jalan tol sebagai bisnis utama, perseroan berniat memprioritaskan diri sebagai kontraktor di jalan tol. Karena itu, ke depan PTPP hanya akan mengincar investasi di jalan tol jika kemampuan pengembalian investasi atau IRR-nya bagus.

Selain tiga ruas tol yang baru dimenangkan tersebut, PTPP sebelumnya juga telah memiliki investasi di dua ruas tol, yakni 15% pada jalan tol Depok-Antasari dan 15% di ruas Medan-Kualanamu- Tebing Tinggi.

Saat ini, perseroan juga tengah mengerjakan proyek jalan tol trans Sumatra ruas Bakauheni-Sidomulyo.

Menurut Agus, investasi di proyek jalan tol memberikan dua keuntungan. Pertama, menghasilkan recurring income dalam jangka panjang. Kedua, dapat menjadi sumber kontrak baru.

Tahun ini, PTPP menargetkan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun. Sebanyak 53,7% dari proyek building, 6% pada proyek irigasi, infrastruktur sekitar 15,6 %, serta proyek energi sebesar 4% dan sisanya proyek pelabuhan.

Hingga akhir April 2016, PTPP berhasil mengantongi kontrak baru Rp 6 triliun atau 19,3% dari target. Perolehan ini telah melewati target perseroan, yakni Rp 4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie