JAKARTA. Setelah ditutup di level rekor kemarin (26/3), saham PT PP Persero Tbk (PTPP) masih melanjutkan reli pada transaksi hari ini. Pada pukul 10.15, saham PTPP tercatat naik 0,88% menjadi Rp 1.150. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, saham PTPP sempat bertengger di posisi Rp 1.160, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: Danareksa Sekuritas senilai Rp 1,765 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 1,203, dan Kapitalindo Utama senilai Rp 395,600 juta. Menurut Muhammad Wafi, Research Analyst PT Indo Premier Securities, secara teknikal, saham PTPP masih memiliki strong uptrend setelah mencetak rekor tertinggi. "Hal iniĀ ditandai dengan posisi saham PTPP yang bertahan di atas MA dan MACD positif namun stochastic overbought," jelas Wafi. Dia menambahkan, posisi saham PTPP yang berada di atas upper band membuat saham ini rawan profit taking. Itu sebabnya dia merekomendasikan sell on strength untuk saham ini. Selain itu, Wafi mematok target harga saham ini di posisi Rp 1.170, kemudian Rp 1.200.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PTPP rekor, rekomendasi analis: Sell on strength
JAKARTA. Setelah ditutup di level rekor kemarin (26/3), saham PT PP Persero Tbk (PTPP) masih melanjutkan reli pada transaksi hari ini. Pada pukul 10.15, saham PTPP tercatat naik 0,88% menjadi Rp 1.150. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, saham PTPP sempat bertengger di posisi Rp 1.160, yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Tiga sekuritas yang paling banyak memborong saham ini di antaranya: Danareksa Sekuritas senilai Rp 1,765 miliar, Credit Suisse Securities senilai Rp 1,203, dan Kapitalindo Utama senilai Rp 395,600 juta. Menurut Muhammad Wafi, Research Analyst PT Indo Premier Securities, secara teknikal, saham PTPP masih memiliki strong uptrend setelah mencetak rekor tertinggi. "Hal iniĀ ditandai dengan posisi saham PTPP yang bertahan di atas MA dan MACD positif namun stochastic overbought," jelas Wafi. Dia menambahkan, posisi saham PTPP yang berada di atas upper band membuat saham ini rawan profit taking. Itu sebabnya dia merekomendasikan sell on strength untuk saham ini. Selain itu, Wafi mematok target harga saham ini di posisi Rp 1.170, kemudian Rp 1.200.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News