PTPP siapkan Rp 10 T untuk sektor energi



JAKARTA. PT PP Tbk semakin ekspansif mengembangkan sayap bisnisnya di sektor energi. Tak tangung-tanggung, perusahaan konstruksi pelat merah ini akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 10,4 triliun.

Perusahan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten PTPP ini terus mengincar investasi di proyek pembangkit listrik atau Independent Power Producer (IPP). Dalam tiga tahun depan, perusahaan menargetkan bisa menguasai 4.000 Megawatt (MW) proyek IPP.

Tahun depan, PTPP menargetkan bisa mendapatkan proyek IPP sebesar 610 MW. Beberapa diantaranya dibidik dari proyek-proyek pembangkit listrik yang ditenderkan PLN dan sisanya dari pihak-pihak lain.


Sementara baru-baru ini PTPP telah berhasil mendapatkan satu proyek pembangkit listrik energi terbarukan berkapasitas 10 MW. Proyek tersebut didapat untuk pemerintah solo dan akan menggunakan bahan bakar gas dari limbah sampah. " Ini sudah kita dapat dari Oktober lalu, " ungkap Abdul Haris Tatang, Direktur PTPP di Jakarta, Kamis (1/12).

Proyek pembangkit listrik dengan bahan bakar limbah sampah tersebut saat ini sedang dalam proses engineering dan ditargetkan rampung tahun depan. Menurut Tatang, investasi IPP tersebut lebih memakan biaya US$ 2,5 juta setiap satu megawatt.

Menurutnya, prospek proyek tersebut akan menarik karena menghasilkan dua keuntungan. Pertama bisa mengolah samapah dan sekaligus bisa menghasilkan energi listrik. Ke depan, PTPP berencana untuk terus mengembangkan proyek energi-energi terbarukan.

PTPP optimis dalam waktu dekat akan segera memenangkan dua IPP dengan kapasitas 200 MW. Sayang, perseroan belum bersedia mengungkapkan lebih rinci terkait proyek tersebut.

Sebagai informasi, sejak pertengahan tahun ini PTPP telah mengikuti tender empat pembangkit listrik yakni PLTU Bangka 1 ( 2 x 100 MW), PLTU Kalimantan Tengah 3 (2 x 100 MW), PLTU Kaltim 3 ( 1x 200 MW) dan PLTU Kaltim 6 ( 1x 200 MW).

Tahun depan, Tatang mengatakan pihaknya akan membidik beberapa proyek pembangkit listrik berkapasitas kecil di daerah-daerah terpencil (remote area). Daerah yanh sedang diincar perseroan ada di Sulawesi. " Kemungkinan akan ada dua IPP kapasitasnya sekitar 2MW - 5 MW, " ungkap Tatang.

PTPP saat ini tercatat telah memiliki tiga IPP yakni PLTG Tawang Duku 60 MW, PLTU Lampung 2 x7 MW dan PLTMH Gunung Lau Sumatera Utara 10 MW.

Total belanja modal yang disiapkan PTPP tahun depan mencapai Rp 26 triliun. Sebesar 40% dialokasikan untuk sektor energi, 18 % untuk pengembangan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dan sisanya untuk proyek infrastruktur.

PTPP optimis sektor konstruksi masih akan sangat cerah. Oleh karena itu, perusahaan menargetkan kontrak baru Rp 40,3 triliun atau tumbuh 30% dari target tahun ini Rp 31 triliun. PTPP akan mendorong pertumbuhan kontrak baru dari proyek energi (EPC) sebesar 50% dari target tahun ini Rp 2,5 triliun - Rp 3 triliun.

Sementara pendapatan dan laba berdih tahun ini ditargetkan tumbuh 30% dari target tahun ini Rp 19 triliun dan Rp 1,1 triliun.

Potensi Kerjasama dengan Perusahaan Taiwan

Sebanyak 40 CEO Perusahaan asal Taiwan mengunjungi PTPP pada Kamis (1/12). Sejumlah perusahaan dari negara tersebut tertarik bekerjasama dengan PTPP untuk berinvestasi di Indonesia.

Tumiyana, Direktur Utama PTPP mengatakan banyak perusahaan Taiwan tertarik untuk bekerjasama dengan pihaknya di berbagai sektor seperti energi dan pelabuhan.

Di sektor energi, perusahan Taiwan menawarkan kerjasama pengembangan pembangkit listrik energo terbarukan. " Mereka tawarkan panel surya," ungkap Tumiyana.

Sementara menurut Tatang prospek pengembangan pembangkit listrik ebergi terbarukan di Indonesia cukup menarik terutama di Indonesia timur dan remote area. Kapasitas pembangkit yang dikembangkan sekitar 2 MW - 5 MW.

Sementara sektor lain yang diminati perusahaan Taiwan untuk dikerjasamakan dengan PTPP ada di sektor pelabuhan. Pasalnya, emiten konstruksi ini memang memiliki rencana untuk terus berekspansi di sektor tersebut.

Hanya saja kunjuangan CEO Perusahaan Taiwan tersebut masih sebatas menyatakan minat dan belum diikat dalam sebuah kontrak kerjasama. Mereka akan terus melakukan pembicaraan lebih lanjut. Itu sebabnya, PTPP belum bisa menyampaikan berapa potensi nilai kerjasama yang akan didapat dari kunjungan tersebut.

PTPP Akan Siapkan Capex Rp 10,4 Triliun untuk Ekspansi Pembangkit Listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia