PTPP Ungkap Progres Merger dengan WIKA Masih Dalam Proses Kajian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memberikan update terkait rencana merger dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Rencana itu merupakan bagian dari langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk merampingkan perusahaan sektor karya BUMN menjadi tiga. 

Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, I Gede Upeksa Negara, mengungkapkan bahwa proses merger saat ini masih berada dalam tahap kajian.

"Kami sedang melakukan pengkajian dengan partner merger, WIKA, dan telah menunjuk konsultan untuk menilai dampak dan strategi merger yang akan diterapkan," ujar I Gede dalam paparan publik secara virtual pada Rabu, (28/8).


Gede menjelaskan bahwa kajian ini akan menentukan rekomendasi terkait waktu dan model penggabungan

Baca Juga: PGN Bidik Potensi Pemanfaatan Gas Bumi 115 BBTUD di Kawasan Industri

"Hasil kajian ini akan menentukan arah dan model holding yang akan diterapkan," tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya memastikan kinerja masing-masing perusahaan yang akan dimerger dalam kondisi sehat sebelum melanjutkan proses.

Selain itu, Gede mencatat bahwa kajian tidak hanya melibatkan industri, tetapi juga mencakup anak usaha dan afiliasi perusahaan. Beberapa afiliasi memiliki rencana bisnis yang sejalan dengan perusahaan merger, sehingga strategi yang tepat akan dirumuskan untuk meningkatkan performa perusahaan setelah merger.

Hasil kajian ini akan disampaikan kepada Kementerian BUMN untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Sementara itu, Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, menegaskan bahwa baik PTPP maupun WIKA harus berada dalam kondisi sehat untuk mendukung keberhasilan merger, baik dalam bentuk subholding maupun holding.

"Untuk memastikan kontribusi maksimal, baik PTPP maupun WIKA harus dalam kondisi sehat sebelum merger," ungkap Novel dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PTPP di Jakarta pada 24 April 2024.

Baca Juga: Begini Strategi PTPP Capai Target Kontrak Rp 32 Triliun di Sisa Tahun 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati