PTPS Optimis Penawaran IPO-nya Diburu, Didorong Tren Bisnis dan Valuasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pulau Subur Tbk (PTPS) optimistis penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan menarik minat para investor. Optimisme ini didorong valuasi PTPS yang tergolong undervalued dan bisnis yang digeluti sedang berada di kondisi uptrend minyak kelapa sawit mentah (CPO).

Direktur Utama PTPS Felix Safei mengatakan, pihaknya bakal menawarkan saham ke publik sebanyak 450 juta saham bernilai nominal Rp 20 per saham atau setara dengan 20,76% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Adapun rencana IPO ini sudah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 September 2023.

Dia menyampaikan, harga penawaran umum (offering) saham PTPS dibanderol Rp 198 per saham. Sehingga melalui aksi korporasi ini Pulau Subur bisa menggalang dana segar mencapai Rp 89,1 miliar. Periode penawaran umum dilaksanakan selama kurun 3-5 Oktober 2023 dan pencatatan saham PTPS di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berlangsung pada 9 Oktober 2023.


Baca Juga: Perusahaan CPO Pulau Subur (PTPS) Patok Harga IPO Rp 198 Per Saham

Sebagai pemanis, PTPS juga menerbitkan 225 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran, sedangkan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham PTPS dengan harga pelaksanaan Rp 218 per lembar.

Felix menyampaikan, saham PTPS terbilang menarik untuk dikoleksi lantaran saat ini sedang terjadi booming CPO yang tercermin dari tren kenaikan harga sawit akibat berlanjutnya peningkatan permintaan global. Bahkan, faktor kebijakan pemerintah terkait penggunaan biodiesel menjadi B35 turut mendorong konsumsi domestik.

“Prospek bisnis sawit masih sangat besar dan akan terus meningkat, karena sawit merupakan produk yang belum tergantikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (3/10).

Baca Juga: Menyimak Fundamental dan Valuasi Harga Saham IPO Pulau Subur (PTPS)

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi Efek menilai bahwa harga saham emiten perkebunan sawit ini terbilang murah. Secara rata-rata, PE 2022 didapatkan angka 16,25 kali, sehingga valuasi upside-nya senilai Rp 240.

Jika mengacu pada tahun Buku 2022, harga IPO PTPS mencerminkan PER 14,82 kali atau lebih rendah dibanding PER industri yang mencapai 16,25 kali.

Per 31 Desember 2022, total ekuitas PTPS tercatat Rp 54,02 miliar, sedangkan laba bersih sebesar Rp 27,67 miliar. Sehingga, return on equity (RoE) perseroan sebesar 51,22% yang dinilai lebih baik dari peers dan jika dibandingkan dengan rata-rata RoE 21 perusahaan sektor kelapa sawit di BEI, yaitu 14,97%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati