KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Blok East Natuna semakin tidak jelas. Kabar terbaru, perusahaan migas asal Thailand, PTT Exploration and Production PCL (PTTEP) ikut mundur dari konsorsium Blok East Nantuna. Sebelumnya, Juli 2017 lalu, ExxonMobil juga mundur dari konsorsium yang dipimpin PT Pertamina itu. Sejak ditemukan tahun 1973, proyek East Natuna hingga kini belum berjalan. Komposisi saham konsorsium di proyek Blok East Natuna terus berubah. Pada Desember 2011, misalnya, saham Pertamina 35%, ExxonMobil 35%, Total E&P 15%, serta Petronas 15%. Petronas kemudian mundur dan digantikan oleh PTTEP. Lalu, pada tahun 2013 lalu, giliran Total EP mundur.
PTTEP mundur dari Blok East Natuna
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Blok East Natuna semakin tidak jelas. Kabar terbaru, perusahaan migas asal Thailand, PTT Exploration and Production PCL (PTTEP) ikut mundur dari konsorsium Blok East Nantuna. Sebelumnya, Juli 2017 lalu, ExxonMobil juga mundur dari konsorsium yang dipimpin PT Pertamina itu. Sejak ditemukan tahun 1973, proyek East Natuna hingga kini belum berjalan. Komposisi saham konsorsium di proyek Blok East Natuna terus berubah. Pada Desember 2011, misalnya, saham Pertamina 35%, ExxonMobil 35%, Total E&P 15%, serta Petronas 15%. Petronas kemudian mundur dan digantikan oleh PTTEP. Lalu, pada tahun 2013 lalu, giliran Total EP mundur.