JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) membentuk posko di seluruh Indonesia untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dilewati jalur pemudik. Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Velix Wanggai dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan pelaksanaan piket di posko tersebut dimulai dari H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam setiap harinya. "Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sejak Aceh hingga Papua dan satuan kerja untuk bekerja full time memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama, serta siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik," kata Velix.
Selain itu, kementerian juga telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir, sehingga ditempatkan alat perawatan rutin seperti
dump truck (truk pembuangan) hingga ekskavator. Sementara di ruas jalan pantai utara sejak Karawang hingga Cirebon, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon. Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 posko yang tersebar di berbagai ruas-ruas jalan di lintas utara, lintas tengah, lintas selatan serta koridor yang menghubungkan akses selatan-tengah-utara. Posko-posko itu tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur. Menteri Basuki Hadimuljono menekankan agar petugas sigap untuk memantau titik-titik tertentu yang rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan. Sebagaimana diwartakan, pemerintah telah memastikan kesiapan layanan termasuk sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran tahun 2015 di berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya wilayah yang ramai dilewati oleh para pemudik. "Pemerintah sudah bekerja untuk memastikan layanan transportasi untuk mudik semisal penyediaan jalan tol, berjalan baik," kata Basuki Hadimuljono. Basuki mengemukakan, demi kenyamanan dan keamanan, diharapkan para pemudik mengikuti rekayasa atau manajemen lalu lintas yang dilakukan oleh korlantas Polri. Selain itu, ujar dia, perilaku para pengendara juga harus diperhatikan betul. "Jadi kerja sama itulah yang kita harapkan untuk bisa melayani pemudik dengan lebih baik, nyaman dan aman," katanya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menugaskan para pejabat eselon I dan II untuk melakukan pemantauan langsung ke jalan nasional yang potensial dilalui arus mudik.
"Lingkup nasional, memang tidak 100% kemantapan jalan kita. Keseluruhan ada 83% yang kemantapannya bagus. Sementara 17% sisanya ada yang rusak berat dan ringan," kata Basuki dan menambahkan, meski lebih siap dibandingkan tahun sebelumnya, masih ada jalan-jalan nasional yang perlu dibenahi. Ia mencontohkan seperti di Sumatera, letaknya di perbatasan Jambi masih ada jalur yang dalam tahap penyelesaian dengan target akan selesai pada awal Juli 2015. Selain itu juga di lintas timur kota Palembang masih membutuhkan penanganan penyelesaian jalan. "Untuk Kalimantan, jembatan Tayan belum selesai, Sulawesi Makassar-Pare-pare ada perbaikan dilakukan, H-7 bisa diselesaikan dan dimanfaatkan," kata Menteri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa