JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum menjanjikan pemasangan tiang pancang (groundbreaking) proyek enam ruas tol terdalam di Jakarta terealisasi pada 2013. Enam ruas tol terdalam itu meliputi ruas Pasar Minggu-Casablanca 9,5 km, Ulujami-Tanah Abang 8,26 km, Rawa Buaya-Sunter 22,6 km, Sunter-Pulo Gebang 10,8 km, Kemayoran-Kampung Melayu 9,66 km, dan Kampung Melayu-Tomang 11,38 km Proyek senilai Rp 47,698 yang mencakup pembebasan lahan dan pekerjaan fisik dengan konstruksi melayang (elevated) itu masih menjalani proses tender. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, proyek itu masih belum menyelesaikan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, enam ruas tol terdalam yang diusulkan untuk menambah rasio jalan di DKI Jakarta dengan penambahan lajur untuk angkutan massal (busway) itu diikuti lima peserta tender. Setelah menjalani berbagai proses, pekerjaan fisik akan dimulai pada awal 2013 dan ditargetkan selesai pada 2015. Nantinya, enam ruas tol berbentuk radial itu akan dijalankan oleh operator satu sistem. Sehingga memudahkan operasional keterhubungan antar ruas. Soal sistem tarif, dia mengaku masih hitung-hitungan angka agar tidak merugikan investor dan pengguna. Angkutan massal bus yang akan mendapat prioritas jalur itu pun masih dipertimbangkan tentang tarifnya. "Masih kita hitung, tapi selama ini bus juga tarifnya sama dengan sedan. Itu dukungan pemerintah sebenarnya," katanya, di sela rapat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Selasa (13/9). Proyek yang diproyeksikan memiliki panjang 72,53 km itu akan melintasi lahan dan aset milik DKI Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah pusat menilai pengusahaan proyek itu nantinya lebih baik jika dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) yang berada di bawah kendali Pemprov DKI Jakarta. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengutarakan, rencana proyek enam ruas tol terdalam itu tidak masuk ke dalam daftar Rencana Strategis Dinas. "Program ini ditangani oleh JakPro (PT Jakarta Propertindo)," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PU janjikan enam tol terwujud tahun 2013
JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum menjanjikan pemasangan tiang pancang (groundbreaking) proyek enam ruas tol terdalam di Jakarta terealisasi pada 2013. Enam ruas tol terdalam itu meliputi ruas Pasar Minggu-Casablanca 9,5 km, Ulujami-Tanah Abang 8,26 km, Rawa Buaya-Sunter 22,6 km, Sunter-Pulo Gebang 10,8 km, Kemayoran-Kampung Melayu 9,66 km, dan Kampung Melayu-Tomang 11,38 km Proyek senilai Rp 47,698 yang mencakup pembebasan lahan dan pekerjaan fisik dengan konstruksi melayang (elevated) itu masih menjalani proses tender. Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, proyek itu masih belum menyelesaikan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Menurut Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, enam ruas tol terdalam yang diusulkan untuk menambah rasio jalan di DKI Jakarta dengan penambahan lajur untuk angkutan massal (busway) itu diikuti lima peserta tender. Setelah menjalani berbagai proses, pekerjaan fisik akan dimulai pada awal 2013 dan ditargetkan selesai pada 2015. Nantinya, enam ruas tol berbentuk radial itu akan dijalankan oleh operator satu sistem. Sehingga memudahkan operasional keterhubungan antar ruas. Soal sistem tarif, dia mengaku masih hitung-hitungan angka agar tidak merugikan investor dan pengguna. Angkutan massal bus yang akan mendapat prioritas jalur itu pun masih dipertimbangkan tentang tarifnya. "Masih kita hitung, tapi selama ini bus juga tarifnya sama dengan sedan. Itu dukungan pemerintah sebenarnya," katanya, di sela rapat Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Selasa (13/9). Proyek yang diproyeksikan memiliki panjang 72,53 km itu akan melintasi lahan dan aset milik DKI Jakarta. Oleh karena itu, pemerintah pusat menilai pengusahaan proyek itu nantinya lebih baik jika dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) yang berada di bawah kendali Pemprov DKI Jakarta. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo mengutarakan, rencana proyek enam ruas tol terdalam itu tidak masuk ke dalam daftar Rencana Strategis Dinas. "Program ini ditangani oleh JakPro (PT Jakarta Propertindo)," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News